Polusi Udara di India Lewati 60 Kali Batas Aman WHO, Warga Sampai Sesak Napas
Warga New Delhi lainnya, Sanjay Goel (51), ikut mengungkapkan dampak yang muncul akibat kabut polusi udara ini. Ia merasa pemerintah harus mulai melarang pembakaran sisa tanaman yang membuat asapnya terus mengganggu.
"Semua orang sakit tenggorokan," katanya, dikutip dari NYPost.
Kualitas udara yang memburuk ini juga memicu kemarahan warga di media sosial. Banyak yang mengeluh sakit kepala hingga sesak napas. Banyak dari mereka yang menggambarkan kota itu sebagai 'kamar gas'.
Kepala Menteri Delhi, Atishi, yang hanya menggunakan satu nama, menyalahkan negara bagian sekitar karena tidak menghentikan petani membakar tunggul.
"Masyarakat Delhi benar-benar gelisah, mereka tidak bisa bernapas," katanya kepada wartawan, Senin.
"Saya terus menerima panggilan telepon sepanjang malam dari orang-orang yang harus membawa orang tua mereka yang sudah lanjut usia ke rumah sakit karena masalah pernapasan, atau orang tua yang mencari inhaler steroid untuk anak-anak mereka," tambahnya.