Lebih Dari 250.000 Orang Melarikan Diri Saat Topan Super Man-yi Mendekati Filipina
"Jika evakuasi preemptive diperlukan, mari kita lakukan dan jangan menunggu jam bahaya sebelum mengevakuasi atau mencari bantuan, karena jika kita melakukan itu, kita akan membahayakan tidak hanya nyawa kita tetapi juga penyelamat kita," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Marlo Iringan.
Di provinsi Albay, toko kelontong Kota Legazpi Myrna Perea berlindung bersama suami penjual buahnya dan ketiga anak mereka di ruang kelas sekolah bersama sembilan keluarga lainnya setelah mereka diperintahkan untuk meninggalkan gubuk mereka.
Kondisinya panas dan sempit keluarga itu menghabiskan Jumat malam tidur bersama di atas tikar di bawah kipas langit-langit tunggal kelas tetapi Perea mengatakan lebih baik aman.
"Saya pikir rumah kami akan hancur ketika kami kembali karena terbuat dari bahan ringan hanya dua hembusan yang diperlukan untuk merobohkannya," kata Perea, 44, kepada AFP.
"Itu sebabnya kami evakuasi. Bahkan jika rumah itu hancur, yang penting kita tidak kehilangan anggota keluarga," tambahnya.
Para ilmuwan telah memperingatkan perubahan iklim meningkatkan intensitas badai, yang menyebabkan hujan lebat, banjir bandang dan hembusan yang lebih kuat.