Menu

Jepang Meluncurkan Rencana Senilai 65 Miliar Dolar Untuk Mendukung Industri Chip Domestik

Amastya 12 Nov 2024, 19:27
Bendera Jepang /Reuters
Bendera Jepang /Reuters

RIAU24.COM Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada 11 November, meluncurkan rencana senilai $ 65 miliar untuk meningkatkan industri chip dan kecerdasan buatan (AI) negara itu melalui subsidi dan insentif keuangan lainnya, menurut laporan terperinci oleh Reuters.

Tujuan dari rencana

Rencana tersebut, yang akan memberikan dukungan senilai 10 triliun yen ($ 65 miliar) atau lebih pada tahun fiskal 2030, datang ketika negara-negara ingin memperkuat kontrol atas rantai pasokan chip mereka setelah guncangan global termasuk ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, laporan Reuters menjelaskan lebih lanjut.

Pemerintah Jepang bermaksud untuk menyerahkan rencana tersebut, termasuk RUU untuk mendukung produksi massal chip generasi berikutnya, ke sesi parlemen berikutnya, menurut draf rencana yang dilihat oleh Reuters sebelumnya pada 11 November.

Ini secara khusus menargetkan usaha pengecoran chip Rapidus dan pemasok chip lainnya untuk kecerdasan buatan, draf itu menunjukkan.

Pemerintah memperkirakan dampak ekonomi akan mencapai total sekitar 160 triliun yen, menurut draf tersebut.

Rapidus dipimpin oleh veteran industri dan menargetkan produksi massal chip mutakhir di pulau utara Hokkaido mulai tahun 2027 dalam kemitraan dengan IBM dan organisasi penelitian Imec yang berbasis di Belgia.

Dalam konferensi pers pada hari Senin, Ishiba menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menerbitkan obligasi penutup defisit untuk membiayai rencananya untuk mendukung industri semikonduktor Jepang, meskipun ia tidak memberikan rincian tentang sumber pendanaan alternatif.

Obligasi penutup defisit biasanya diterbitkan untuk mengimbangi kekurangan pendapatan negara, laporan Reuters menguraikan lebih lanjut.

Tahun lalu, pemerintah Jepang mengumumkan alokasi 2 triliun yen untuk mendukung sektor semikonduktor.

Rencana baru, yang merupakan bagian dari paket ekonomi yang lebih luas yang akan disetujui oleh kabinet pada 22 November, bertujuan untuk mengamankan total 50 triliun yen dalam investasi, baik publik maupun swasta, dalam industri chip selama dekade berikutnya.

Ishiba juga menyoroti bahwa pemerintah akan bertemu dengan perwakilan dari bisnis dan serikat pekerja akhir bulan ini untuk membahas negosiasi upah tahun depan.

Memastikan kenaikan upah yang berkelanjutan telah menjadi prioritas utama bagi pemerintah karena Jepang bergulat dengan kenaikan biaya hidup, yang memberi tekanan pada rumah tangga dan dapat meredam belanja konsumen dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pelaku pasar dan investor global akan mengikuti perkembangan ini dengan cermat. Ini akan membantu mereka membuat keputusan investasi yang tepat sehubungan dengan industri chip domestik Jepang.

(***)