Warga Tanah Merah Balik Badan Dukung RK, Kubu Pramono Anung Beri Klarifikasi
RIAU24.COM -Tim Sukses Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno buka suara terkait kabar penarikan dukungan dari warga Tanah Merah.
Salah satu pemicu warga Tanah Merah mengalihkan dukungan kepada pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO lantaran tak sepakat dengan isi kontrak politik.
Salah seorang Tim Sukses Pramono Anung-Rano Karno, Jhonny Simanjuntak kemudian memberikan penjelasan.
"Kami dari Tim Sukses Pramono Anung perlu memberikan klarifikasi yang lengkap agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat. Perlu kami sampaikan bahwa Pak Pramono Anung tidak pernah tidak sepakat dengan kontrak politik yang diajukan. Namun, dalam prosesnya, terjadi perbedaan antara kelompok masyarakat yang diwakili dalam draft awal dan draft yang disodorkan pada hari penandatanganan," kata Jhonny dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (11/12).
Berikut kronologi versi kubu Pramono-Rano:
1. Draft Kontrak Politik dari Warga Tanah MerahDraft kontrak politik awal yang diajukan berasal dari pihak Tanah Merah, diwakili oleh saudara Jones Naibaho, yang menyampaikan dan mendiskusikan substansi isi draft tersebut kepada tim kami. Draft tersebut disetujui dan dijadwalkan untuk ditandatangani pada hari Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 14.30 WIB
2. Perubahan Draft pada Hari Penandatanganan Pada hari pelaksanaan, draf kontrak yang dibawa oleh perwakilan Tanah Merah telah berubah format menjadi kop merah dengan isi yang berbeda dari draf awal yang disetujui.
Berdasarkan komunikasi sebelumnya dan dokumentasi yang ada, saudara Jones Naibaho menyatakan sepakat untuk menggunakan draft awal, dan akhirnya, kop merah yang berisi perubahan tidak jadi ditandatangani.
3. Pernyataan tiba-tiba Penarikan DukunganPada 10 November 2024, Jones Naibaho secara tiba-tiba menyampaikan perubahan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 1, dengan alasan warga merasa kecewa terhadap kontrak politik yang disebut telah disetujui saat kunjungan Pramono Anung pada 30 Oktober 2024.
(***)