Jumlah Korban Tewas Akibat Pengeboman Stasiun Kereta Api Quetta di Pakistan Meningkat Menjadi 17 Orang
RIAU24.COM - Jumlah korban tewas akibat pengeboman hebat di stasiun kereta api Quetta di Pakistan barat daya pada hari Sabtu telah meningkat menjadi 17, demikian laporan pejabat. Serangan itu juga melukai 30 orang lainnya, dengan beberapa orang terluka parah.
Ledakan itu terjadi saat penumpang menunggu kereta ke Rawalpindi, kota garnisun, dari Quetta, ibu kota provinsi Balochistan yang bergejolak, menurut perwira polisi senior Mohammad Baloch.
Kelompok separatis Balochistan Liberation Army (BLA) mengaku bertanggung jawab dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri menargetkan pasukan di stasiun tersebut. Polisi sedang menyelidiki klaim tersebut.
Rekaman televisi menunjukkan peron dipenuhi barang bawaan penumpang.
Pejabat polisi Quetta Ayesha Faiz melaporkan bahwa beberapa penumpang yang terluka parah meninggal dunia di rumah sakit, sehingga jumlah korban tewas bertambah. Sebelumnya, juru bicara pemerintah Shahid Rind memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat karena beberapa korban masih dalam kondisi kritis.
Media lokal melaporkan sedikitnya 20 korban jiwa.
Balochistan, provinsi terbesar dan berpenduduk paling sedikit di Pakistan, kaya akan minyak dan mineral. Minoritas etnis Baloch di provinsi tersebut menuduh adanya diskriminasi dan eksploitasi oleh pemerintah pusat. Selain kelompok separatis, militan Islam juga beroperasi di wilayah tersebut.
BLA sering menargetkan pasukan keamanan dan orang asing, khususnya warga negara Tiongkok yang terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok, yang mendanai proyek infrastruktur besar di Pakistan.