Jepang Meluncurkan Satelit Kayu Pertama di Dunia, Menguji Kesesuaian Untuk Bahan Ruang Bangunan
Para peneliti di Universitas Kyoto percaya kayu suatu hari nanti dapat menggantikan logam tertentu dalam teknologi luar angkasa, dengan aplikasi potensial untuk membangun koloni di Bulan atau Mars.
“Tapi mengapa kayu? Nah, tidak seperti di Bumi, kayu diharapkan dapat bertahan dalam kondisi ruang angkasa dengan baik, karena tidak adanya air dan oksigen menghilangkan risiko pembusukan atau pembakaran,” kata Profesor Koji Murata dari Universitas Kyoto.
Namun, konsep penggunaan kayu di luar angkasa bukanlah hal yang sepenuhnya baru.
Dr Simeon Barber dari Universitas Terbuka di Inggris menunjukkan bahwa kayu, seperti gabus, telah digunakan pada pesawat ruang angkasa sebagai bahan tahan panas selama masuk kembali.
Uni Soviet, misalnya, menggunakan gabus untuk membantu penjelajah bulan mencengkeram permukaan.
Namun Dr Barber tetap skeptis bahwa kayu akan menyelesaikan masalah sampah luar angkasa, dengan alasan bahwa meskipun kayu mengurangi kontaminan logam, lebih banyak bahan mungkin perlu dibawa sejak awal untuk memastikannya terbakar seluruhnya saat masuk kembali.