Menu

IDF Sebut Komando Elit Israel Serbu Pantai Lebanon untuk Menangkap Pejabat Hizbullah

Amastya 4 Nov 2024, 20:28
Hizbullah mengutuk tindakan Israel di Batroun /net
Hizbullah mengutuk tindakan Israel di Batroun /net

RIAU24.COM Komando Angkatan Laut Israel yang terdiri dari lebih dari 25 tentara mengklaim melakukan operasi pendaratan di pantai Batroun di Lebanon utara dan menangkap Imad Amhaz, anggota senior angkatan laut Hizbullah pada 2 November.

Komando Israel tiba dan berangkat dengan speedboat.

Menurut laporan, operasi tersebut dilakukan dengan berkoordinasi dengan Angkatan Laut Jerman yang beroperasi di dalam pasukan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk memastikan bahwa Angkatan Laut Lebanon tidak akan campur tangan selama operasi tersebut.

Sesuai laporan media lokal, sebuah unit khusus mendarat di pantai Al-Batroun di Lebanon utara pada hari Sabtu, memasuki kabin terdekat, dan menculik tokoh senior Hizbullah dari unit angkatan lautnya.

Dia kemudian dimuat ke perahu dan dibawa ke, menurut saluran Al-Hadath.

Hizbullah mengutuk tindakan Israel di Batroun tetapi tidak mengonfirmasi apakah Amhaz adalah salah satu operasi mereka.

Namun, menteri pekerjaan umum dan transportasi Lebanon, Ali Hamie, mengatakan kepada media lokal bahwa Amhaz hanyalah seorang kapten kapal sipil dan seorang mahasiswa di sebuah institut angkatan laut sipil.

Bersamaan dengan operasi untuk menangkap Amhaz, Shayetet 13 juga dikerahkan di Lebanon selatan untuk melakukan serangan di kompleks bawah tanah Hizbullah yang dipenuhi dengan senjata.

Penangkapan Amhaz terjadi pada hari yang sama militer Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hizbullah Abu Ali Rida.

IDF menuduhnya mengawasi serangan roket dan rudal anti-tank terhadap pasukan Israel di Lebanon selatan.

Militer mengumumkan pembunuhannya tanpa menyebutkan tanggal di mana dia dibunuh.

“Rida bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan serangan roket dan rudal anti-tank terhadap pasukan IDF (militer) dan mengawasi kegiatan teroris operasi Hizbullah di daerah itu," kata militer dalam sebuah pernyataan.

(***)