BPOM-Bapanas Uji Anggur Muscat di RI, Hasilnya Nihil Residu Berbahaya
RIAU24.COM - Gaduh temuan residu bahan kimia berbahaya di anggur muscat yang ditemukan Thailand. Otoritas kesehatan Singapura hingga Malaysia juga mewaspadai kemungkinan risiko tersebut. Belakangan keduanya memastikan buah impor yang beredar di negara mereka aman dikonsumsi, dengan level residu kimia tidak melebihi ketentuan.
Indonesia juga ikut melakukan uji sampling sejumlah buah anggur muscat. Badan Pangan Nasional bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) fokus mengambil sampel di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lamping, Makassar, Pontianak, hingga Medan.
Hasil uji menunjukkan 90 persen dari sampel tidak teridentifikasi pestisida, sementara 10 persen produk yang tersisa ditemukan residu pestisida tetapi masih di bawah ambang batas maksimum.
"Ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya," beber Kepala Bapanas Arief Prasetyo dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).
"Bapanas sesuai dengan kewenangannya berkomitmen dalam memastikan keamanan pangan segar bagi masyarakat," lanjut dia.
Hasil uji sampel uang dilakukan di laboratorium dengan parameter uji residu pestisida chlorpyrifos menggunakan metode gas chromatography tandem mass spectrum.
Demi menjaga konsumen tetap aman dalam mengonsumsi anggur muscat, BPOM mengimbau untuk memilah dan memilih sebelum membeli buah. Memastikan pangan yang akan dikonsumsi kualitasnya aman dan bermutu.
Masyarakat juga wajib memperhatikan cara penyimpangan pangan pada suhu tertentu hingga memisahkan pangan berdasarkan jenisnya agar menghindari kontaminasi silang.
Untuk buah-buahan yang biasa dikonsumsi tanpa dikupas, disarankan untuk dicuci dahulu dengan air bersih mengalir. Pencucian yang bersih dapat mengurangi risiko paparan residu yang bisa tertinggal di permukaan buah. ***