Netizen Bereaksi Saat Petugas Pemilu AS Kumpulkan Surat Suara dari Dropbox
RIAU24.COM - Beberapa hari menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat 2024, outlet media Amerika CNN bertumpang bersama dengan seorang petugas pemilu di kota Detroit, AS saat dia mengambil surat suara dari dropbox, menjelaskan bagaimana mereka menjaga surat suara itu tetap aman sambil membawanya ke komisi pemilihan sebelum Hari Pemilihan pada 5 November.
Namun, orang-orang bereaksi terhadap video yang dibagikan di media sosial (Instagram) pada hari Sabtu (2 November) dengan mengatakan, "Ada begitu banyak ruang untuk kesalahan".
Teknisi pengawas pemilu Detroit, Lakingna Smith berbagi pengalamannya dalam sebuah video, menjelaskan, "Kami masuk ke van, pergi ke kotak suara. Kami membukanya. Begitu kami melihat surat suara absen, kami mengeluarkannya dan memasukkannya ke dalam amplop, yang merupakan tas bersertifikat."
"Ada pemeriksaan tunggal, ganda dan tiga kali lipat. Saya memeriksanya, dan kemudian orang berikutnya memeriksanya dan memastikan bahwa itu aman sehingga tidak ada yang mengacaukannya. Kemudian saya menghitung dan membawanya kembali ke komisi pemilihan umum," lanjutnya.
Sementara itu, ketika orang-orang mengomentari postingan tersebut, salah satu pengguna menulis, "Begitu banyak ruang untuk kesalahan. Satu-satunya cara untuk memiliki pemilihan yang 100% akurat adalah pemungutan suara langsung dengan surat suara kertas. Mengapa kita tidak menginginkan akurasi 100%?"
Pengguna lain menulis, "Pemungutan suara harus selalu dilakukan secara langsung..."
Salah satu pengguna mengatakan bahwa itu adalah ‘tas terbuka yang tidak aman’, menambahkan bahwa mengapa dia menghitung surat suara tanpa saksi. Pengguna itu menambahkan, "Apa yang mencegahnya menghapus atau menambahkan surat suara palsu?"
Sementara itu, beberapa orang juga mengatakan bahwa ‘tampaknya aman’.
Tiga hari tersisa untuk pemilihan presiden AS, yang akan memutuskan siapa yang akan menggantikan Joe Biden sebagai presiden. Ini adalah perlombaan yang sulit antara calon Demokrat Kamala Harris dan saingannya dari Partai Republik Donald Trump.
Sejauh ini, lebih dari 72 juta suara telah diberikan di Amerika, menurut pelacak yang dikelola oleh University of Florida.
(***)