Ukraina Meminta Rusia untuk Berikan Daftar Tawanan Perang, Tuduh Moskow Memperlambat Proses
RIAU24.COM - Kyiv pada hari Minggu mendesak Moskow untuk memberikan daftar tawanan perang Ukraina (POW) yang siap untuk ditukar setelah Rusia mengklaim Ukraina menghalangi proses pertukaran.
Pernyataan juru bicara Ukraina di Telegram
Menanggapi tuduhan Rusia di Telegram, komisaris hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan, "Kami selalu siap untuk bertukar tawanan perang!".
Menegaskan kembali keterbukaan Kyiv untuk melanjutkan pertukaran, dia mengatakan bahwa Ukraina selalu siap untuk menerima warganya dan malah menuduh Rusia memperlambat prosesnya.
Pernyataan itu menyusul klaim baru-baru ini dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, yang pada hari Sabtu (2 November) menuduh Ukraina pada dasarnya menyabotase proses dengan menolak untuk mengambil kembali warganya yang ditahan.
Menurut Zakharova, Rusia telah menawarkan untuk membebaskan 935 tawanan perang Ukraina tetapi mengatakan bahwa Ukraina hanya menerima 279.
Juga pada hari Sabtu, Komisaris Rusia untuk Hak Asasi Manusia Tatyana Moskalkova menyatakan keprihatinan bahwa Ukraina telah mempolitisasi masalah ini dan mendesak kedua belah pihak untuk kembali ke dialog konstruktif untuk mempercepat pertukaran.
"Kami menganggap perlu untuk kembali ke dialog yang konstruktif dan mempercepat pertukaran tahanan," tulis Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia di Telegram.
Pertukaran tawanan perang antara kedua negara yang bertikai telah sering terjadi dan telah berlangsung sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Pertukaran terakhir terjadi pada pertengahan Oktober, dengan masing-masing pihak berhasil mengembalikan 95 tahanan.
(***)