Pemilihan Presiden AS 2024: Apa Itu Suara Populer dan Mengapa Itu Penting dalam Politik Amerika?
RIAU24.COM - Suara populer dalam pemilihan berarti bahwa ketika seorang pemilih mengambil surat suara dan menandai nama kandidat pilihan mereka, suara tersebut dihitung secara langsung.
Di Amerika Serikat, suara populer mengacu pada jumlah total suara yang diberikan untuk mendukung seorang kandidat, kontras dengan Suara Elektoral yang pada akhirnya menentukan siapa yang menjadi presiden.
Sementara suara populer tidak secara langsung menentukan pemimpin berikutnya, kandidat yang memenangkan suara paling populer di suatu negara bagian biasanya menerima semua suara Electoral College negara bagian itu, menurut aturan pemenang-ambil-semua, yang diterapkan di sebagian besar negara bagian.
Dalam sejarah pemilihan presiden AS, ada lima contoh di mana kandidat telah memenangkan kursi kepresidenan meskipun menerima lebih sedikit suara populer daripada lawan mereka.
Pemilihan Presiden AS 2000: George W Bush vs. Al Gore
Dalam pemilihan presiden 2000, George W. Bush mengalahkan kandidat Demokrat Al Gore, meskipun mengamankan sekitar 500.000 suara lebih sedikit secara nasional.
Negara bagian yang menentukan adalah Florida, di mana Bush menang dengan selisih tipis.
Pada akhirnya, Bush menerima 271 suara elektoral satu lebih dari setengah jalan sementara Gore memenangkan suara populer secara keseluruhan.
Pemilihan Presiden AS 2016: Donald Trump vs. Hillary Clinton
Sejarah berulang pada tahun 2016 ketika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan meskipun Hillary Clinton memenangkan suara populer dengan hampir 3 juta.
Trump berhasil membalikkan enam negara bagian yang sebelumnya memilih Demokrat pada tahun 2012, sehingga mengamankan mayoritas di Electoral College.
Di luar kepresidenan, beberapa pemilihan ditentukan oleh suara populer, termasuk pemilihan untuk senator dan perwakilan.
Senator dipilih berdasarkan jumlah total suara populer di setiap negara bagian, sedangkan anggota DPR dipilih dari distrik kongres masing-masing.
Perlombaan gubernur, pemilihan legislatif negara bagian, dan berbagai kantor kota juga ditentukan oleh suara populer.
Kesenjangan yang sedang berlangsung antara suara populer dan elektoral telah memicu perdebatan tentang reformasi pemilu.
Sementara suara Electoral College pada akhirnya memutuskan siapa yang akan memimpin negara, suara populer berfungsi sebagai indikator penting dukungan publik dan sentimen pemilih.
(***)