Menu

Rusia Jatuhkan Denda yang Mengerikan pada Google Melebihi Total PDB Global

Amastya 30 Oct 2024, 21:10
Gambar logo Google /Reuters
Gambar logo Google /Reuters

RIAU24.COM Raksasa mesin pencari Google telah ditampar dengan denda $ 2,5 desili-jumlah yang melibatkan 36 nol-oleh pengadilan Rusia karena diduga memblokir propaganda pro-Kremlin di platform streaming videonya YouTube.

Denda itu setara dengan $ 2,5 triliun triliun triliun dan telah tumbuh sangat besar karena akumulasi denda dalam empat tahun terakhir.

Angka tersebut terus berlipat ganda setiap minggu sesuai hukum Rusia.

Pada tahun 2020, raksasa teknologi AS awalnya dihukum 100.000 rubel ($1.029,35) setelah kalah dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh outlet media Tsargrad dan RIA FAN yang menantang pembatasan di saluran YouTube mereka.

Bagaimana Google mengumpulkan denda besar?

Denda besar itu pertama kali dilaporkan oleh situs berita yang dikelola pemerintah RBC pada Selasa (29 Oktober) dan mengatakan bahwa Google telah melarang outlet media lain pada tahun 2022 karena mereka mendukung invasi Ukraina oleh Rusia yang menghasilkan lebih banyak denda.

Tahun lalu, Google melaporkan pendapatan sebesar $ 306 miliar dan membatasi pembuatan akun baru untuk orang Rusia bulan lalu.

Perusahaan juga menonaktifkan akun AdSense yang ada di Rusia pada bulan Agustus.

Sejak Maret 2022, iklan online belum ditampilkan kepada pengguna Google di Rusia sebagai bagian dari sanksi yang lebih luas terhadap negara tersebut.

Karena pembatasan, pihak berwenang Rusia menyita rekening bank Google dan memaksa anak perusahaan Rusia dari perusahaan AS untuk mengajukan kebangkrutan.

Namun, layanan gratis Google, yang mencakup YouTube dan Penelusuran, telah beroperasi di Rusia.

Dalam hasil kuartalan terbaru yang diterbitkan pada Selasa malam, Google mengakui menghadapi masalah hukum di Rusia.

"Kami memiliki masalah hukum yang sedang berlangsung terkait dengan Rusia," kata perusahaan itu, dalam laporan itu.

"Misalnya, putusan perdata yang mencakup hukuman peracikan telah dikenakan kepada kami sehubungan dengan perselisihan mengenai penghentian akun, termasuk pihak yang terkena sanksi. Kami tidak percaya masalah hukum yang sedang berlangsung ini akan memiliki efek buruk yang material," tambahnya.

"Google dipanggil oleh pengadilan Rusia untuk bertanggung jawab administratif berdasarkan Pasal 13.41 dari Kode Pelanggaran Administratif karena menghapus saluran di platform YouTube. Pengadilan memerintahkan perusahaan untuk memulihkan saluran ini," kata pengacara Ivan Morozov, saat berbicara kepada media yang dikelola pemerintah TASS.

Denda itu tampaknya tidak berdampak pada induk Google Alphabet karena sahamnya naik lebih dari 5 persen dalam perdagangan after-market pada hari Selasa (29 Oktober).

(***)