Menu

Prabowo Ingin Swasembada Energi, Bahlil Genjot Program dan Bakal lakukan Hal Ini...

Zuratul 28 Oct 2024, 11:54
Prabowo Ingin Swasembada Energi, Bahlil Genjot Program dan Bakal lakukan Hal Ini...
Prabowo Ingin Swasembada Energi, Bahlil Genjot Program dan Bakal lakukan Hal Ini...

RIAU24.COM -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan menggencarkan program Bahan Bakar Nabati (BBN), termasuk biodiesel dan bioetanol, untuk mencapai visi Presiden RI Prabowo Subianto yakni swasembada energi.

Bahlil mengungkapkan bahwa swasembada energi bisa dicapai seiring dengan ketahanan energi di Indonesia.

"Kemandirian energi kan salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel. Biodiesel sekarang kita sudah B35 dan B40 sudah selesai uji coba," jelas Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Senin (28/10/2024).

Memang, saat ini Indonesia sudah menerapkan campuran biodiesel dengan konsentrasi 35% (B35) pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar. 

Dalam waktu dekat, pemerintah menargetkan campuran biodiesel yang lebih tinggi lagi yakni dengan konsentrasi 40% (B40) pada Solar mulai 1 Januari 2025 mendatang.

Selanjutnya, menurutnya pemerintah akan mendorong untuk memanfaatkan biodiesel lebih besar lagi hingga B50 dan B60, mengingat ketersediaan pasokan kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia dinilai masih cukup melimpah.

"Kalau ditanya bahwa itu cukup atau tidak, B35 sampai B40 itu kan kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kilo liter. Nah, sementara ekspor kita kan masih banyak. Nah, kalau ditanya kapasitas Crude Palm Oil (CPO) kita cukup atau tidak, pasti cukup. Nah, tinggal kita lihat adalah teknologinya, teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba. Agar ketika itu diimplementasikan, B50-B60 itu betul-betul sudah lewat uji coba yang baik," bebernya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengungkapkan bahwa realisasi pemanfaatan biodiesel dalam beberapa tahun terakhir terhitung terus meningkat.

"Tren kenaikan tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi dengan memanfaatkan biodiesel, yang rasio campurannya juga terus akan ditingkatkan, yang sekarang sudah B35, akan ditingkatkan menjadi B40, kemudian B50 hingga B60," bebernya.

Kementerian ESDM mencatat, pada tahun 2021 realisasi biodiesel mencapai 9,3 juta kilo liter (kl). 

Sedangkan, pada tahun 2022 realisasi biodiesel mencapai 10,45 juta kl. Sementara, realisasi biodiesel pada tahun 2023 meningkat menjadi 12,2 juta kl.

Adapun manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada tahun 2023 tersebut, terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp 120,54 triliun, peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp 15,82 triliun, serta penyerapan tenaga kerja lebih dari 11.000 orang (off-farm) dan 1,5 juta orang (on-farm).

Sedikit informasi tambahan, Biodiesel dan bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari sumber daya alam yang dapat diperbarui. 

Perbedaan biodiesel dan bioetanol terletak pada bahan baku, proses produksi, dan penggunaannya: 

Bahan baku

Bioetanol terbuat dari tanaman yang mengandung banyak gula atau pati, seperti jagung, tebu, dan gandum. 

Biodiesel terbuat dari minyak nabati, seperti minyak sawit mentah, minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, dan minyak ikan. 

(zar)