Menu

Hubungan Elon Musk dan Putin Diminta Diselidiki, Diduga Akrab Sejak 2022

Rizka 27 Oct 2024, 11:48
Elon Musk
Elon Musk

RIAU24.COM Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX yang juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, dilaporkan telah menjalin komunikasi rutin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama dua tahun terakhir. 

Laporan Wall Street Journal menyebut sang pendiri SpaceX membahas topik pribadi, bisnis, dan geopolitik dengan pemimpin Rusia, menimbulkan kekhawatiran keamanan nasional. Hubungan SpaceX dengan NASA dan militer AS mungkin memberi Musk akses ke informasi sensitif pemerintah dan intelijen AS.

"Saya tak tahu apa cerita itu benar. Saya pikir itu harus diselidiki. Jika cerita itu benar bahwa terjadi beberapa percakapan antara Elon Musk dan presiden Rusia, maka saya pikir itu akan jadi perhatian, khususnya bagi NASA, bagi Departemen Pertahanan, bagi beberapa badan intelijen," cetus Nelson.

Beberapa pejabat AS menyuarakan kekhawatiran tentang interaksi Musk dengan musuh AS seperti Rusia. Beberapa pejabat Gedung Putih mengaku tak tahu adanya kontak Musk dan Putin. Tampaknya pengetahuan tentang diskusi tersebut menjadi rahasia yang dipegang erat dalam pemerintahan.

Wall Street Journal juga mengutip permintaan dari Putin kepada Musk untuk tidak mengaktifkan layanan internet satelit Starlink-nya di Taiwan sebagai bantuan ke Presiden China Xi Jinping.

Adapun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Musk dan Putin hanya melakukan satu panggilan telepon di mana mereka membahas ruang angkasa serta teknologi saat ini dan masa depan.

Musk sendiri memainkan peran penting dalam konflik Ukraina dengan memberikan akses internet Starlink ke Ukraina. Namun dukungan Musk ditengarai telah berkurang dan menyebut bahwa ia menegosiasikan akhir perang dengan cepat.

Terminal internet satelit yang disediakan oleh perusahaan Musk menjadi sumber komunikasi penting bagi militer Ukraina, memungkinkannya bertempur dan tetap terhubung ketika jaringan seluler dan internet dihancurkan.

Setelah Musk mengumumkan dukungan awalnya untuk Ukraina, SpaceX kemudian tiba-tiba meminta Pentagon membayar puluhan juta dolar per bulan untuk mendanai Starlink di Ukraina. Menanggapi laporan tersebut, Musk kemudian tiba-tiba mengumumkan di Twitter bahwa ia menarik permintaan pendanaan tersebut.

Sekitar waktu yang sama, Musk menggelar voting di X untuk menyarankan rencana Perdamaian Ukraina-Rusia, termasuk dengan pemilihan ulang di bawah pengawasan PBB di wilayah yang dianeksasi oleh Rusia. 

Setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mempertanyakan preferensi Musk dalam perang, pengusaha teknologi tersebut menjawab ia masih sangat mendukung Ukraina tapi takut eskalasi besar-besaran.

Awal tahun ini, intelijen Ukraina mengklaim komunikasi satelit Starlink juga digunakan pasukan Rusia di area yang diduduki. Rusia tampaknya membelinya dari pihak ketiga. Kemudian SpaceX mengatakan tidak melakukan bisnis apa pun dengan pemerintah Rusia atau militernya dan bahwa layanannya tidak akan berfungsi di Rusia.

Klaim Ukraina tersebut menyusul pengungkapan dalam biografi Musk, yang ditulis Walter Isaacson, tentang penggunaan Starlink dalam perang. 

Menurut buku itu, Musk tidak mengabulkan permintaan Ukraina mengaktifkan Starlink di dekat pantai Krimea sehingga mengganggu serangan diam-diam Ukraina terhadap angkatan laut Rusia. Keputusan Musk didorong ketakutan Rusia akan membalas dengan nuklir.