Menteri Kesehatan Lebanon: Lebih dari 160 Penyelamat Tewas dalam Bentrokan Israel-Hizbullah Selama Setahun
RIAU24.COM - Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, pada hari Jumat (25 Oktober) mengatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan lebih dari 160 penyelamat dan personel kesehatan selama setahun terakhir dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah.
"Jumlah total penyelamat dan pekerja sektor kesehatan yang tewas sejauh ini telah mencapai 163, dengan 272 lainnya terluka," kata Abiad dalam konferensi pers yang merinci kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel terhadap sektor kesehatan di Lebanon.
Konflik awalnya dimulai setelah Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mulai melakukan serangan kecil terhadap Israel dalam solidaritas dengan Hamas menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Kekerasan telah meningkat secara dramatis sejak serangan udara Israel menewaskan pemimpin Hizbullah Nasrallah di pinggiran selatan Beirut pada 27 September.
Bulan lalu, Israel mengintensifkan serangannya dengan menargetkan benteng Hizbullah, mengerahkan pasukan darat, dan melenyapkan beberapa pemimpin berpangkat tinggi di dalam Hizbullah.
Israel mengklaim bahwa serangannya berfokus pada sasaran militer di Lebanon dan Gaza dan bahwa mereka ingin mencegah korban sipil.
Israel menuduh Hizbullah, seperti Hamas, bersembunyi di dalam daerah sipil, klaim yang dibantah kedua kelompok.
Sementara itu, pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon untuk membahas serangan Israel.
Setelah pertemuan itu, Blinken berjanji untuk segera mencari solusi diplomatik di Lebanon.
Dia mengimbau Israel untuk menghindari korban sipil tetapi tidak menyerukan gencatan senjata segera.
"Kami memiliki rasa urgensi yang nyata dalam mencapai resolusi diplomatik dan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, sehingga dapat ada keamanan nyata di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon," kata Blinken, mengacu pada seruan untuk perlucutan senjata Hizbullah.
(***)