Menu

Menteri Pertahanan Yoav Gallant: Serangan Terhadap Iran akan Menunjukkan Kekuatan Israel Kepada Dunia

Amastya 24 Oct 2024, 13:52
Yoav Gallant di pangkalan udara Hatzerim / yoavgallant /X
Yoav Gallant di pangkalan udara Hatzerim / yoavgallant /X

RIAU24.COM Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan awak pesawat Israel bahwa setelah menyerang Iran, dunia akan memahami kekuatan Israel dan musuh-musuhnya akan belajar pelajaran.

"Setelah kami menyerang di Iran, mereka akan mengerti di Israel dan di tempat lain apa yang telah dimasukkan persiapan Anda," kata Gallant saat berbicara kepada kru di Pangkalan Udara Hatzerim pada 23 Oktober.

Memposting video sesi di akun X-nya, Gallant menulis, "Dalam percakapan saya dengan mereka, saya menekankan setelah kami menyerang Iran, semua orang akan memahami kekuatan Anda, proses persiapan dan pelatihan setiap musuh yang mencoba merugikan Negara Israel akan membayar harga yang mahal."

"Kami memiliki kepercayaan yang sangat tinggi pada kemampuan Anda, secara pribadi pada Anda masing-masing, sebagai kelompok dan sebagai skuadron, dan tentu saja, kepercayaan penuh pada tentara Israel," kata Gallant memuji kru.

"Dan siapa pun yang memiliki mimpi di Gaza untuk mengalahkan kami dan mengalahkan kami setahun yang lalu, hari ini dia tidak ada dalam mimpi itu setelah tidak ada lagi Sinwar dan antrean panjang di puncak dan semua yang dilakukan di sana oleh tentara Israel," kata kepala pertahanan itu dalam video tersebut.

Israel mencari pembalasan

Israel telah merencanakan tanggapan terhadap rentetan rudal balistik yang dilakukan oleh Iran pada 1 Oktober, serangan langsung kedua Teheran terhadap Israel dalam enam bulan.

Asia Barat telah berada di ujung tanduk dalam mengantisipasi pembalasan Israel atas serangan Iran di mana sekitar 200 rudal balistik ditembakkan ke Israel.

Dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah mengintensifkan serangannya terhadap militan Palestina Hamas di Gaza dan sekutunya yang didukung Iran, Hizbullah di Lebanon.

Hamas mengonfirmasi bahwa IDF membunuh pimpinannya Yahya Sinwar pada 18 Oktober dalam serangan terhadap Rafah.

(***)