Menu

Kamala Harris Sebut Donald Trump ‘Diktator’ dan 'Tidak Layak' Menjadi Presiden AS

Amastya 24 Oct 2024, 13:33
Kamala Harris, Donald Trump /AFP
Kamala Harris, Donald Trump /AFP

RIAU24.COM - Calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menyebut calon Republik Donald Trump ‘tidak stabil’ dan ‘tidak cocok’ untuk peran presiden AS.

Wakil presiden AS, saat berbicara kepada pemilih yang ragu-ragu di balai kota CNN di Pennsylvania pada 23 Oktober, mengatakan, "Saya percaya bahwa Donald Trump tidak stabil dan tidak layak untuk melayani."

Dia mengatakan dia pikir Trump adalah seorang ‘fasis’.

Harris juga menyoroti pengungkapan kepala staf Trump yang paling lama menjabat John Kelly.

Kelly mengatakan kepada The New York Times bahwa mantan presiden AS itu memuji Adolf Hitler dan mengatakan, “dia melakukan beberapa hal baik juga.”

Kelly mengatakan Trump juga menambahkan alih-alih militer AS, dia menginginkan jenderal seperti yang dimiliki Adolf Hitler.

Harris mengangkat keprihatinan tentang kesediaan Trump untuk menghormati demokrasi Amerika saat dia menyebut pernyataan Kelly sebagai panggilan 911 kepada rakyat Amerika.

"Donald Trump mengatakan itu karena dia tidak menginginkan militer yang setia pada Konstitusi Amerika Serikat. Dia menginginkan militer yang setia padanya. Dia menginginkan militer yang akan setia kepadanya secara pribadi, yang akan mematuhi perintahnya bahkan ketika dia menyuruh mereka untuk melanggar hukum atau meninggalkan sumpah mereka kepada Konstitusi Amerika Serikat," tambahnya.

Trump mencerminkan kritik

Trump segera menanggapi Harris, menyebutnya tidak cocok untuk presiden dan menggambarkan pernyataan Kelly dibuat-buat.

Dalam sebuah posting di platform Truth Social-nya, Trump mengklaim retorika Harris yang meningkat mencerminkan bahwa dia kalah, dan kalah buruk.

Trump menulis dalam postingannya, "Dia adalah Ancaman bagi Demokrasi, dan tidak cocok untuk menjadi Presiden Amerika Serikat Dan Jajak Pendapat Dia menunjukkan!"

Pada 22 Oktober di rapat umum Turning Point PAC, Trump mengkritik Harris, menyebutnya wakil Presiden yang paling radikal, paling tidak kompeten, paling tidak layak dalam sejarah.

"Tidak ada yang menghormatinya. Tidak ada yang mempercayainya. Tidak ada yang menganggapnya serius," tambah Trump lebih lanjut.

(***)