Menu

Dukung Donald Trump Kembali Jadi Presiden, Elon Musk Bagi-bagi Rp 15 M Tiap Hari

Rizka 21 Oct 2024, 20:36
Elon Musk
Elon Musk

RIAU24.COM Elon Musk menjanjikan akan memberi hadiah US$1 juta (sekitar Rp15,4 miliar) setiap hari hingga pengambilan suara Pilpres Amerika Serikat (AS) pada November lalu kepada setiap orang yang menandatangani petisi daring yang mendukung konstitusi negara itu.

Elon Musk mendukung penuh Donald Trump kembali jadi Presiden Amerika Serikat, bahkan tak segan keluar banyak uang.

Dia membuktikannya langsung dengan memberikan cek USD 1 juta ke seorang peserta acara kampanye di Pennsylvania yang bertujuan untuk menggalang pendukung Donald Trump. Pemenangnya adalah seorang pria bernama John Dreher.

"Ngomong-ngomong, John tak tahu (undian ini). Jadi, sama-sama," kata pendiri Tesla itu sambil menyerahkan cek ke Dreher, dikutip dari CNBC. 

“Kami akan menghadiahkan USD 1 juta secara random ke orang yang menandatangani petisi, setiap hari, dari sekarang sampai Pemilu," tambahnya.

Itu adalah contoh terbaru Musk menggunakan kekayaannya yang luar biasa untuk memengaruhi pemilihan presiden yang ketat antara Trump dan saingannya dari Partai Demokrat Kamala Harris. Menurut Forbes, harta Musk saat ini diestimasi USD 247,7 miliar.

Musk mendirikan America PAC, organisasi aksi politik untuk mendukung kampanye presiden Trump. Kelompok itu membantu memobilisasi dan mendaftarkan pemilih di negara bagian penting. 

Ia mengatakan dengan hiperboila bahwa jika Harris menang, itu akan menjadi pemilu terakhir di AS.

Ia juga menyebut dua upaya pembunuhan Trump membuktikan ia mengusik dan menjungkirbalikkan status quo dengan cara yang tidak akan dilakukan Harris. Menurutnya, itu sebabnya tidak ada yang mencoba membunuh Harris. "Membunuh boneka tidak ada gunanya," kata Musk.

Tanda tangan petisi memungkinkan America PAC mengumpulkan detail kontak lebih banyak calon pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara bagi Trump. Musk, yang oleh Forbes dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia, sejauh ini telah menyumbang sedikitnya USD 75 juta ke America PAC.

Akan tetapi bagi-bagi duit itu meresahkan pentolan Partai Demokrat. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan pemberian Musk sangat memprihatinkan dan bisa jadi melanggar hukum. Shapiro, seorang Demokrat, sebelumnya adalah jaksa agung.

Rick Hasen, pakar pemilu di UCLA School of Law dan pengkritik Trump, menilai bahwa tindakan Musk jelas merupakan pembelian suara yang ilegal. 

Ia menyebut aturan Departemen Kehakiman menyebut bahwa tidak dibenarkan menawarkan hadiah lotre yang bertujuan untuk menambah pendaftaran suara.