Menu

Krisis Asia Barat: Israel Mengirim Daftar Tuntutan AS untuk Gencatan Senjata di Lebanon

Amastya 21 Oct 2024, 20:08
Pemandangan pinggiran selatan Beirut, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 6 Oktober 2024 /Reuters
Pemandangan pinggiran selatan Beirut, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 6 Oktober 2024 /Reuters

RIAU24.COM Israel dilaporkan telah memberi Amerika Serikat daftar syarat untuk solusi diplomatik untuk perang di Lebanon.

Menurut laporan Axios yang diterbitkan pada hari Minggu (20 Oktober), daftar tuntutan dibagikan minggu lalu menjelang kunjungan utusan Amerika Amos Hochstein ke Beirut pada hari Senin (21 Oktober) untuk membahas solusi diplomatik untuk konflik yang sedang berlangsung.

Apa tuntutan Israel?

Mengutip dua pejabat AS dan dua pejabat Israel, publikasi itu melaporkan bahwa Israel telah menuntut agar pasukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) diizinkan untuk terlibat dalam penegakan aktif untuk mencegah Hizbullah mempersenjatai kembali dan membangun kembali infrastruktur militer di Lebanon selatan dekat perbatasan Israel.

Selain itu, Tel Aviv mencari akses tak terbatas ke wilayah udara Lebanon untuk angkatan udaranya.

Akankah AS menerima tuntutan ini?

Sesuai laporan, tuntutan ini diperkirakan akan menghadapi perlawanan yang signifikan.

Berbicara kepada Axios, seorang pejabat AS, menyoroti bahwa Lebanon dan masyarakat internasional tidak mungkin menyetujui persyaratan ini karena mereka merusak kedaulatan Lebanon.

Selain itu, tuntutan tersebut bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang memberikan tugas pemeliharaan perdamaian kepada Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan kepada publikasi itu bahwa mereka berbicara tentang 1701 dengan penegakan hukum yang meningkat.

"Pesan utama kami adalah bahwa jika tentara Lebanon dan UNIFIL berbuat lebih banyak, IDF akan berbuat lebih sedikit dan sebaliknya," tambahnya.

Kunjungan Hochstein ke Beirut

Amos Hochstein, utusan khusus Gedung Putih, akan mengunjungi Beirut pada hari Senin untuk menegosiasikan jalur diplomatik ke depan.

Di sana, utusan itu akan bertemu dengan pejabat Lebanon, termasuk penjabat Perdana Menteri Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri.

Berri telah menyuarakan penentangan keras untuk mengubah Resolusi 1701 dengan cara apa pun.

Dia mengatakan kepada Al-Arabiya pada hari Minggu bahwa kunjungan Hochstein adalah kesempatan terakhir sebelum pemilihan AS untuk mencapai solusi untuk perang di Lebanon.

(***)