Menu

Wanita 19 Tahun Nyamar Jadi Dokter, Praktik Sehari di RS Terus Ditangkap

Devi 20 Oct 2024, 20:53
Wanita 19 Tahun Nyamar Jadi Dokter, Praktik Sehari di RS Terus Ditangkap
Wanita 19 Tahun Nyamar Jadi Dokter, Praktik Sehari di RS Terus Ditangkap

RIAU24.COM - Seorang wanita berusia 20 tahun di Inggris menyamar jadi dokter di sebuah rumah sakit dan melakukan perawatan ke pasien. Ia melakukannya tanpa keahlian kesehatan khusus.
Ia adalah Kreuena Zdrafkova, yang berhasil menipu seorang pasien dan dua orang yang berjaga dengan cara mengaku memiliki nama 'Dr Christina'. Ia memberikan obat palsu yang tidak diketahui apa isinya pada pasien di RS Ealing London Barat pada 19 April 2024.

Migran asal Bulgaria yang pada saat itu masih berusia 19 tahun tersebut menargetkan seorang pasien yang sedang dalam penahanan pihak berwajib. Pasien itu dirawat di rumah sakit dengan penjagaan dua orang polisi dan CCTV.

Sambil mengenakan sarung tangan biru seperti dokter sungguhan, Kreuena masuk ke ruangan, memperkenalkan diri kepada polisi yang berjaga, dan mulai melakukan prosedur pada pasien tersebut.

Ketika didatangi oleh Kreuena, pasien sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Pada saat itu, sang dokter gadungan melancarkan aksinya memberikan obat yang tidak diketahui ke dalam mulut pasien.

Pada hari yang sama, ia juga terlihat memeriksa jarum suntik di tempat lain di rumah sakit dan masuk ke dalam ambulans. Ketika pihak berwenang mengetahui nama Dr Christina tidak ada dalam daftar rumah sakit, mereka mulai melakukan pencarian.

Tiga hari kemudian, Kreuena kembali ke rumah sakit sambil mengenakan stetoskop. Namun, saat itu ia langsung ditangkap.

Pengadilan Isleworth Crown mengungkapkan pelaku memiliki mimpi untuk menjadi dokter. Kreuena akhirnya mengakui kesalahannya dan harus menjalani hukuman community order selama 12 bulan dan kegiatan rehabilitas selama 15 hari.

Ia juga mendapat larangan untuk masuk ke tempat pelayanan kesehatan nasional di seluruh Inggris, kecuali dalam keadaan darurat.

Community order berupa hukuman yang berisi perintah dari pengadilan sebagai hukum alternatif, seperti layanan pada masyarakat, rehabilitasi, dan lainnya. Kreuena tidak mendapat hukuman penjara akibat aksinya itu.

Pihak pembela, Harry Stallard mengatakan Kreuena merupakan korban pernikahan anak. Ia sudah menikah sejak usianya 14 tahun dan saat ini sudah memiliki dua anak. Akibat hal tersebut, pelaku kehilangan kesempatan pendidikan.

Stallard mengatakan Kreuena memperlakukan pasien dengan baik dan berbelas kasih.

"Dia (Kreuena) berbicara kepadanya (pasien), membungkuk, hampir meyakinkannya, dan memberikan perawatan. Pada satu titik dia bahkan memberikan tisu dan menyeka wajah pasien. Itu benar-benar hampir mewujudkan mimpinya sebagai dokter," kata Stallard dikutip dari Daily Mail, Minggu (20/10/2024).

Hakim berpendapat apa yang dilakukan Kreuena sudah dilakukan dengan perencanaan. Ia menganggap apa yang dilakukan pelaku dengan berpura-pura menjadi dokter telah merusak integritas pelayanan kesehatan di Inggris dan mengancam keamanan pasien.

Untungnya pasien yang diberi obat oleh Kreuena tidak mengalami masalah kesehatan apapun. ***