Menu

Israel Menjatuhkan Selebaran di Atas Gaza yang Menunjukkan Mayat Sinwar Saat Warga Palestina Berduka

Amastya 20 Oct 2024, 17:50
Warga Palestina /AFP
Warga Palestina /AFP

RIAU24.COM - Sebuah pesawat Israel pada hari Sabtu (19 Oktober) menjatuhkan selebaran di seluruh Gaza selatan, menunjukkan foto pemimpin Hamas yang telah meninggal, Yahya Sinwar, bersama dengan pesan yang berbunyi, ‘Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza,’ menurut sebuah laporan oleh Reuters.

Selebaran itu, yang ditulis dalam bahasa Arab, menyatakan, "Siapa pun yang menjatuhkan senjata dan menyerahkan sandera akan diizinkan untuk pergi dan hidup dalam damai," seperti yang dibagikan oleh penduduk Khan Younis, sebuah kota selatan di Gaza, dan gambar yang beredar secara online.

Pesan ini menggemakan pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis, menyusul pembunuhan Sinwar oleh pasukan Israel di Rafah, dekat perbatasan Mesir.

"Kejahatan telah menderita pukulan parah," kata Netanyahu setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi kematian kepala Hamas di Gaza selatan pada Kamis (17 Oktober).

PM Israel menambahkan, "Orang yang melakukan pembantaian paling mengerikan dalam sejarah rakyat kita sejak Holocaust, pembunuh massal yang membunuh ribuan orang Israel dan menculik ratusan warga kita, dilenyapkan hari ini oleh pasukan heroik kita."

Saat-saat terakhir Sinwar membuatnya menjadi pahlawan bagi banyak orang di Gaza

Pada hari Jumat, IDF merilis rekaman drone yang menunjukkan Sinwar di saat-saat terakhirnya sebelum dia meninggal.

Video itu menampilkan seorang pria yang terluka, yang diidentifikasi sebagai kepala Hamas, duduk di sebuah ruangan yang tertutup puing-puing.

Saat drone mendekatinya, Sinwar terlihat meraih tongkat dan melemparkannya ke drone dalam tindakan pembangkangan terakhir.

Bagi banyak orang di Gaza, ini melambangkan bagaimana para pahlawan mati.

Tindakan itu diakui baik oleh para pendukung dan bahkan beberapa kritikus sebagai bukti Sinwar menghadapi konfrontasi, daripada bersembunyi di bawah tanah di antara sandera seperti yang diklaim Israel telah dia lakukan selama setahun terakhir.

Di tempat kelahiran Khan Younis, para pelayat berkumpul di sebuah masjid yang hancur, di mana mereka membacakan doa pemakaman Muslim untuk jenazah yang tidak ada. Israel belum mengembalikan jenazah Sinwar.

'Hadiah terbesar' Israel untuk Sinwar

Sebuah video yang direkam pada tahun 2021 menjadi viral di media sosial setelah kematian kepala Hamas. Ini menunjukkan Sinwar berbicara tentang kemungkinan dibunuh oleh pasukan Israel dan dia menyebutnya sebagai ‘hadiah terbesar’ yang bisa mereka berikan kepadanya.

"Hadiah terbesar yang dapat diberikan musuh dan pendudukan kepada saya adalah membunuh saya sehingga saya bisa pergi kepada Allah sebagai martir dengan tangan mereka," kata Sinwar dalam video itu, yang direkam dua tahun sebelum Hamas menyerang Israel.

Meletakkan tangannya di dadanya, Sinwar menyatakan keutamaannya untuk dibunuh oleh ‘F-16 atau rudal’ daripada mati karena sebab alami.

"Saya berusia 59 tahun. Pada usia 60 tahun, Anda lebih dekat dengan kematian karena penyebab alami. Saya lebih suka mati sebagai martir daripada mati tanpa arti," katanya.

(***)