Menu

Kebun Sawit Senilai Rp1 Triliun Dikelola Tanpa Izin, Warga Desa Senama Nenek Bersiap Gelar Aksi Besar

Khairul Amri 19 Oct 2024, 07:29
Foto. Istimewa
Foto. Istimewa

Di penghujung 2023, karena terdesak oleh kondisi ekonomi, warga mencoba melakukan panen secara mandiri. Sayangnya, usaha ini dihentikan oleh pihak keamanan yang dikirim oleh KNES. Akses jalan ditutup, dan pabrik-pabrik kelapa sawit menolak menerima buah hasil panen warga setelah mendapat somasi dari KNES.

Ultimatum Warga: Tolak Perpanjangan Kerja Sama atau Aksi Besar

Masyarakat Desa Senama Nenek kini berada di persimpangan. Dengan kontrak kerja sama yang akan segera berakhir pada Desember 2024, warga dengan tegas menolak perpanjangan kontrak antara KNES dan PTPN V. Jika tuntutan mereka diabaikan, mereka siap melakukan aksi besar-besaran dan melaporkan PTPN V atas dugaan tindak pidana penadahan.

"Kami siap turun ke jalan jika PTPN V tetap memperpanjang kerja sama dengan KNES. Kami akan menginap di kantor mereka, menyurati Presiden, bahkan Menteri BUMN untuk menuntut keadilan," ancam Suroto, S.H.

Masyarakat juga menyayangkan sikap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum yang terkesan acuh terhadap masalah ini. Mereka berharap agar pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk melindungi hak-hak warga atas lahan sawit yang seharusnya menjadi sumber kesejahteraan bagi mereka.

Dengan tensi yang semakin memanas, aksi ini diprediksi akan menjadi salah satu pergerakan masyarakat terbesar dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Kampar, Riau. Warga berharap, perjuangan mereka mendapat perhatian serius dari pemerintah dan aparat hukum sebelum konflik ini berkembang lebih jauh.

Halaman: 12Lihat Semua