Menu

Sistem Pertahanan Udara Israel Menghadapi Kekurangan Amunisi Saat Perang Berlarut-larut

Amastya 15 Oct 2024, 20:35
Gambar representatif /Reuters
Gambar representatif /Reuters

Terlepas dari serangan gencar, mantan jenderal IDF Assaf Orion percaya bahwa Israel belum diuji sepenuhnya karena Hizbullah belum melepaskan kemampuan penuhnya.

"Ini hanya menembak sekitar sepersepuluh dari perkiraan kapasitas peluncuran sebelum perang, beberapa ratus roket sehari, bukan sebanyak 2.000," kata Orion.

AS untuk menyelamatkan Israel?

Ketika Israel berjuang, AS telah berjanji untuk mengirim sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) serta 100 tentara untuk melibatkan aktor non-negara dalam perang.

THAAD adalah sistem pertahanan rudal bertingkat yang dikenal karena kemampuannya untuk mencegat rudal balistik. Ini akan meningkatkan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel yang sudah dominan.

Ini adalah sistem pertahanan udara dan rudal terintegrasi yang dibangun untuk Angkatan Darat AS oleh Lockheed Martin, yang menggambarkan THAAD sebagai 'pertahanan yang sangat efektif dan terbukti dalam pertempuran terhadap ancaman rudal balistik jarak pendek, menengah dan menengah'.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 234Lihat Semua