Menu

PM Italia Meloni Memberi Tahu Netanyahu Setelah Serangan Terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

Amastya 14 Oct 2024, 12:27
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni /Reuters
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni /Reuters

RIAU24.COM Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah mengatakan kepada mitranya dari Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon tidak dapat diterima, laporan dari kantornya pada hari Minggu.

"Perdana Menteri Meloni menegaskan kembali tidak dapat diterima UNIFIL diserang oleh angkatan bersenjata Israel," kata pemerintah Italia dalam sebuah pernyataan.

Italia adalah kontributor penting untuk misi PBB yang dikenal sebagai UNIFIL.

“Dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, Meloni juga menyerukan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tentang Lebanon dan menekankan kebutuhan mendesak untuk de-eskalasi konflik di wilayah tersebut,” kata kantornya.

"Seperti yang Anda ketahui, markas besar misi UNIFIL dan dua pangkalan Italia telah terkena tembakan tembakan yang ditembakkan oleh pasukan Israel, dan oleh karena itu saya tidak bisa, bahkan sebagai Italia, untuk tidak mengutuk lagi apa yang telah terjadi," kata Meloni.

"Itu tidak dapat diterima, itu melanggar apa yang ditetapkan oleh resolusi 1701 PBB. Pemerintah Italia, seperti yang Anda ketahui, telah memprotes keras otoritas Israel. Mengenai masalah ini, bersama dengan Emmanuel (Macron) dan Pedro (Sanchez), jadi Prancis dan Spanyol, kami juga telah memutuskan untuk membuat deklarasi bersama," tambahnya.

“Dua pasukan penjaga perdamaian PBB terluka pada hari Jumat oleh serangan Israel di dekat menara pengawal mereka di Lebanon selatan,” kata militer Israel, sementara ledakan mengguncang pangkalan utama penjaga perdamaian di daerah itu untuk kedua kalinya dalam 48 jam ketika pasukan Israel memerangi Hizbullah.

Sebelumnya, menteri pertahanan Italia telah mengecam Israel atas penembakan itu dengan menyebutnya tidak dapat ditoleransi.

Menteri, Guido Crosetto mengatakan dia memprotes menteri pertahanan Israel dan memanggil duta besar Israel atas insiden itu.

(***)