Menu

Kronologi Viral Balita di Surabaya Diberi Obat Penggemuk oleh Babysitter

Devi 14 Oct 2024, 09:32
Kronologi Viral Balita di Surabaya Diberi Obat Penggemuk oleh Babysitter
Kronologi Viral Balita di Surabaya Diberi Obat Penggemuk oleh Babysitter

RIAU24.COM Viral di media sosial seorang ibu yang terkejut melihat kondisi sang buah hati jatuh sakit setelah diberi obat penggemuk oleh pengasuhnya. Fatalnya, obat penggemuk tersebut sudah diberikan selama kurang lebih satu tahun oleh pengasuh.

"Ini tuh deksametason dan pronicy, obat keras untuk kalangan dewasa, apa jadinya jika diberikan kalau diminumkan ke baby," kata Linggra melalui laman Instagram-nya, @linggra.k dikutip atas izin yang bersangkutan, Senin (14/10/2024).

Dalam unggahan yang beredar, Linggra memperlihatkan dua jenis pil berwarna biru dan oranye dalam sebuah botol obat. Setelah dicek, ternyata pil tersebut adalah obat penggemuk dan penambah nafsu makan anak.

Linggra bercerita peristiwa ini terjadi di akhir Agustus 2024. Kala itu dia menemukan gelas anaknya berisi serbuk. Lantaran curiga, dia kemudian memeriksa laci milik suster si anak dan ditemukanlah pil penggemuk tersebut.

Dia mengaku lengah dan tidak menyadari anaknya yang gemuk ternyata hasil dari perbuatan berbahaya yang dilakukan oleh pengasuh. Ketika melakukan pemeriksaan ke dokter, sang anak memiliki hormon kortisol yang sangat rendah.

 "Beneran aku nggak ngeh, kita semua nggak ngeh kalau anak ini sampai gendut bengkak, taunya karena suka makan jadinya gendut," tutur Linggra.

Setelah melakukan pendalaman, ternyata pengasuh sang anak sudah memberikan obat penggemuk selama satu tahun. Linggra menambahkan akibat obat steroid itu anaknya perlu melakukan pemeriksaan secara rutin setiap tiga bulan sekali.

Saat ini Linggra menyebut pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. Dirinya ingin agar pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal akibat perbuatannya.

"Keadilan ini bukan untuk saya saja, tapi untuk semua ibu-ibu yang memiliki hati nurani, yang tahu bagaimana sakitnya ketika anaknya disakiti oleh orang lain," tandas Linggra. ***