Menu

Israel vs PBB: Netanyahu Beri Tahu Guterres Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian Lebanon Selatan

Amastya 13 Oct 2024, 20:08
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan konferensi pers di Kantor Pers Pemerintah (GPO) di Yerusalem pada 4 September 2024 /AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan konferensi pers di Kantor Pers Pemerintah (GPO) di Yerusalem pada 4 September 2024 /AFP

RIAU24.COM Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (13 Oktober) mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menarik tentara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dari daerah pertempuran di wilayah selatan negara itu.

Berbicara kepada kepala PBB dalam pesan Ibrani, Netanyahu mengatakan tentara UNIFIL digunakan sebagai perisai manusia oleh militan Hizbullah.

"Sudah waktunya bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng Hizbullah dan dari daerah pertempuran. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah berulang kali meminta ini, dan telah bertemu dengan penolakan berulang kali, semuanya bertujuan untuk memberikan perisai manusia bagi teroris Hizbullah," kata Netanyahu.

"Tuan Sekretaris Jenderal, keluarkan pasukan UNIFIL dari bahaya. Itu harus dilakukan sekarang, segera," tambahnya.

Netanyahu memperingatkan bahwa penolakan PBB untuk menarik pasukannya membahayakan mereka serta tentara Israel.

"Cara sederhana dan jelas untuk memastikan ini adalah mengeluarkan mereka dari zona bahaya," ucapnya lagi.

Serangan ketiga berturut-turut

Dalam beberapa hari terakhir, UNIFIL telah mengklaim bahwa IDF telah menyerang sejumlah posnya, termasuk markas besar di Naqoura.

"Tadi malam, seorang penjaga perdamaian di markas besar UNIFIL di Naqoura terkena tembakan karena aktivitas militer yang sedang berlangsung di dekatnya. Dia menjalani operasi di rumah sakit Naqoura kami untuk menghilangkan peluru dan saat ini stabil. Kami belum tahu asal usul kebakaran," klaim UNIFIL, Sabtu (12 Oktober)

Pada hari Jumat, IDF bertanggung jawab atas insiden di mana dua tentara Sri Lanka yang bertugas dengan UNIFIL terluka.

Menurut IDF, pasukannya, yang beroperasi di dekat pangkalan UNIFIL di Naqoura, merasakan ancaman dan melepaskan tembakan.

Militer Israel telah berjanji untuk melakukan penyelidikan menyeluruh di tingkat tertinggi.

Sehari sebelumnya, dua penjaga perdamaian Indonesia terluka ketika mereka jatuh dari pos pengamatan setelah tank Israel menembak ke arah mereka.

Sementara itu, menteri pertahanan Italia mengecam Israel atas penembakan itu dengan menyebutnya tidak dapat ditoleransi.

Menteri, Guido Crosetto mengatakan dia memprotes menteri pertahanan Israel dan memanggil duta besar Israel atas insiden itu.

Italia memiliki lebih dari 1.000 tentara dalam pasukan UNIFIL yang berkekuatan 10.000 orang di Lebanon selatan yang mengatakan tembakan tank Israel di markasnya melukai dua anggota.

(***)