Menu

Krisis Asia Barat: Hizbullah Peringatkan Israel untuk Menjauh dari Lokasi Tentara di Daerah Pemukiman di Utara Negara

Amastya 12 Oct 2024, 18:31
Krisis Asia Barat: Melihat pembaruan terbaru /Reuters
Krisis Asia Barat: Melihat pembaruan terbaru /Reuters

RIAU24.COM - Kelompok militan Lebanon Hizbullah yang bersekutu dengan Iran pada hari Jumat (11 Oktober) memperingatkan Israel untuk menjauh dari situs tentara Israel di daerah pemukiman di utara negara itu.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan, "tentara musuh Israel menggunakan rumah-rumah Israel di Israel utara, dan memiliki pangkalan militer di dalam lingkungan perumahan di kota-kota besar yang diduduki seperti Haifa, Tiberias, dan Acre."

Lebih lanjut memperingatkan warga Israel agar tidak berada di dekat pertemuan militer ini untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Setelah hampir satu tahun penembakan lintas batas, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap apa yang dikatakannya sebagai situs kelompok militan Lebanon Hizbullah sejak 23 September.

Israel meningkatkan serangan di Lebanon

Peringatan Hizbullah kepada Israel datang ketika militer Israel meningkatkan serangannya di Lebanon.

"Pada hari Kamis, dua serangan udara Israel menewaskan 22 orang dan melukai 117 orang di pusat Beiru," kata otoritas kesehatan Lebanon.

Serangan itu menargetkan seorang pejabat Hizbullah, tetapi sumber keamanan mengatakan dia selamat.

Wafiq Safa, yang mengepalai unit penghubung dan koordinasi Hizbullah yang bertanggung jawab untuk bekerja dengan badan-badan keamanan Lebanon, menjadi sasaran Israel pada Kamis malam tetapi selamat, kantor berita Reuters melaporkan mengutip sumber keamanan.

Israel tidak mengeluarkan peringatan evakuasi menjelang serangan dan sebelumnya tidak menyerang daerah itu, Reuters melaporkan.

Penduduk daerah Beirut tengah masih terkejut pada hari Jumat di tengah debu, puing-puing dan pecahan kaca, khawatir bahwa jika lingkungan mereka yang sebelumnya tidak ditargetkan telah diserang, tidak ada tempat di Lebanon yang aman.

"Hanya Tuhan yang tahu apa target selanjutnya. Itu menakutkan. Di utara, itu menakutkan. Di Selatan, itu menakutkan. Di Timur, itu menakutkan. Di Barat, itu menakutkan. Ke mana kita pergi?" kata seorang penduduk bernama Hoda Adly kepada Reuters.

Amer El Halabi, 55, yang tinggal di gedung yang sama dengan Adly, mengatakan banyak pengungsi telah pindah ke lingkungan mereka dan khawatir bahwa Israel menggunakan klaim bahwa anggota Hizbullah ada di antara mereka sebagai dalih untuk memperluas serangannya.

"Ini semua adalah bangunan tempat tinggal yang telah ditinggali orang selama lebih dari 30 tahun. Di mana hati nurani mereka ketika mereka membunuh 22 orang? Untuk apa? Tidak ada kemanusiaan yang tersisa," katanya.

(***)