Menu

Sederet Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelari Pemula, Bisa Bikin Cedera

Devi 12 Oct 2024, 18:02
Sederet Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelari Pemula, Bisa Bikin Cedera
Sederet Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelari Pemula, Bisa Bikin Cedera

RIAU24.COM - Lari kini menjadi olahraga yang digandrungi banyak kalangan. Mulai dari anak muda hingga orang dewasa, baik untuk pola hidup lebih sehat atau sekedar mengisi waktu luang.
Namun, ternyata olahraga lari membutuhkan banyak sekali persiapan agar tidak cedera. Medical director Jakarta Running Festival 2024, dr Antonius Andi Kurniawan, SpKO, menekankan pentingnya mengetahui kapasitas diri.

"Jadi yang paling penting itu, berlarilah sesuai dengan kondisi kesehatannya. Kita berlari tujuannya buat sehat, itu sebenarnya yang kita dorong untuk pelari-pelari ini," jelas dr Andi di acara wondr Jakarta Running Festival 2024 di Istora Senayan, Sabtu (12/10/2024).

"Karena Fear of Missing Out (FOMO), kemudian melihat orang lain, dan segala macam, itu menurut saya kesekian lah. Jangan sampai mengabaikan kesehatan kita, karena kita lari harus untuk sehat," lanjut dia.


Kesalahan Umum Pelari Pemula
dr Andi membeberkan beberapa kesalahan yang dilakukan pelari pemula hingga menyebabkan cedera. Kebanyakan pelari pemula memiliki tipe yang overuse.

Banyak pelari pemula yang berlari atau memulai olahraga lari yang melebihi kapasitasnya.

"Jadi mungkin dia too soon, too much, too far. Artinya, dia larinya yang sebenarnya belum mampu pace-nya, tapi terlalu cepat," beber dia.

Selain itu, pelari pemula biasanya tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Hal ini sangat mempengaruhi tubuhnya saat mulai berlari.

dr Andi juga menyebut kurang pemanasan dan pendinginan sebagai salah satu pemicu cedera pada pelari pemula. Beberapa cedera yang rentan dialami seperti kram, nyeri lutut, nyeri di pergelangan kaki, hingga nyeri di tulang kering.

Karenanya ia menyarankan agar para pelari pemula untuk memulai lari secara bertahap dan konsisten.

"Secara bertahap berlatih dengan serius dan konsisten, seperti latihan kekuatan otot. Jangan lupa pemanasan, pendinginan, dan harus benar-benar mendengarkan kapasitas atau limit tubuhnya," tegasnya. ***