Menu

Krisis Asia Barat: IDF Klaim Komandan Markas Besar Hizbullah Suhail Hussein Tewas dalam Serangan Beirut

Amastya 8 Oct 2024, 19:57
IDF meluncurkan serangan di Beirut pada hari Senin /Agensi
IDF meluncurkan serangan di Beirut pada hari Senin /Agensi

RIAU24.COM - Tentara Israel mengatakan pada hari Selasa (8 Oktober) bahwa mereka membunuh komandan senior Hizbullah lainnya dalam serangan di Beirut, ibu kota Lebanon.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya mengeluarkan komandan markas besar Hizbullah, Suhail Hussein Husseini.

Pernyataan itu muncul sehari setelah IDF meluncurkan serangan terhadap lebih dari 100 target di Lebanon selatan pada hari Senin, menggunakan lebih dari 100 pesawat.

“Husseini memainkan peran penting dalam transfer senjata antara Iran dan Hizbullah dan bertanggung jawab untuk mendistribusikan persenjataan canggih di antara unit-unit Hizbullah", kata pernyataan itu.

Dia juga anggota Dewan Jihad, dewan kepemimpinan militer senior Hizbullah, tambah pernyataan Israel.

Kematian Husseini, jika dikonfirmasi, akan menjadi kemunduran besar lainnya bagi kelompok yang berbasis di Lebanon, yang telah kehilangan pemimpin tertingginya Hassan Nasrallah dalam serangan di markas Hizbullah pada 27 September.

Strategi Israel adalah untuk memberikan pukulan besar dengan membunuh para pemimpin dan komandan Hizbullah dan sekutunya Hamas, yang telah memerangi Israel di Gaza selama setahun.

Iran menjatuhkan peringatan baru

Kantor berita Reuters mengutip Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi yang mengatakan pada Selasa pagi bahwa negaranya sepenuhnya siap untuk membalas serangan Israel sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran terhadap negara Yahudi itu.

Kantor berita Iran Tasnim melaporkan bahwa militer Teheran telah menyiapkan setidaknya sepuluh skenario yang mempersiapkan serangan Israel yang diharapkan.

Araghchi mengatakan setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan disambut dengan pembalasan yang kuat.

"Tanggapan Iran tidak akan selalu menjadi balasan pada tingkat yang sama dengan tindakan Israel, tetapi mungkin lebih keras dan bertujuan untuk target berbeda yang akan mengintensifkan efektivitas tanggapan," kata media pemerintah Iran mengutip seorang pejabat senior.

(***)