Pakar Ungkap Fakta Yordania Cegat Rudal Iran ke Israel: Ada Tekanan AS
RIAU24.COM - Yordania disebut menembak jatuh rudal-rudal Iran yang meluncur ke Israel karena mendapat tekanan dari Amerika Serikat.
Analis Timur Tengah dan Palestina, Lamis Andoni, mengatakan negara kerajaan itu dipaksa oleh AS untuk ikut 'melindungi' Israel.
"Pemerintah Yordania menganggap lewatnya rudal dan drone di atas wilayahnya sebagai pelanggaran atas kedaulatan mereka. Namun pada saat yang sama, mereka tidak menganggap demikian terhadap pesawat Israel dan AS yang memasuki wilayah udaranya untuk menyerang negara Arab atau Iran," kata Andoni, seperti dikutip Middle East Eye (MEE).
Yordania merupakan negara yang terletak di antara Israel dan Iran.
Yordania adalah penerima tetap bantuan militer Amerika Serikat senilai Rp15 triliun.
Sejalan dengan ini, menurut Lamis, AS ingin menyeret Yordania ke dalam aliansi negara-negara Barat guna mendukung Israel.
"Amerika bertujuan menyeret Yordania ke dalam partisipasi penuh dalam membela Israel di dalam aliansi Barat. Ini secara resmi menarik Yordania untuk membela Israel," ujarnya.
Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam sebagai balasan atas genosida Zionis di Palestina dan Lebanon.
Serangan itu juga diklaim sebagai balasan atas kematian pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh pada 31 Juli lalu dan kematian pemimpin milisi Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah pada 27 Juli lalu.
Menurut juru bicara pemerintah Yordania Mohammad Al Momani, hal itu dilakukan untuk melindungi kedaulatan Yordania.
"Posisi Yordania jelas dan permanen, yaitu tidak akan menjadi arena konflik bagi pihak mana pun," ujar Al Momani.
Tindakan Yordania mencegat rudal Iran ini pun membuat warga negara itu marah. Salah satu warga Yordania, Iyad Al Rantsis, mempertanyakan keputusan yang diambil pemerintah.
"Jika Yordania adalah prioritas utama, mengapa terseret ke dalam konfrontasi yang bukan urusan sendiri," ujar Al Rantsis.
Dia juga menyayangkan warga Yordania yang harus menghadapi bahaya demi kepentingan dan keamanan Israel. Lebih dari itu, Al Rantsis tak habis pikir karena pemerintah mau menghabiskan kekuatan dan uang hanya untuk menembak jatuh rudal yang tak mengarah pada Yordania.
Yordania menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 1994. Kedua negara diketahui bekerja sama dalam berbagai masalah keamanan regional, termasuk pendudukan Israel di Palestina.
(***)