RIAU24.COM - Zimbabwe berencana memberikan bebas visa bagi wisatawan Rusia untuk meningkatkan kunjungan. Kesepakatan dijadwalkan ditandatangani pada November.

Saat ini, biaya masuk ke Zimbabwe adalah sekitar USD 30 atau setara Rp 450 ribu. Memang tergolong murah, namun lalu lintas penumpang antara Rusia dan Zimbabwe masih rendah karena terbatasnya maskapai penerbangan dan harga tiket yang tinggi.

Jika kesepakatan tercapai, warga Rusia akan dapat memasuki Zimbabwe tanpa perlu visa.

Mengutip Business Insider Africa, Selasa (1/10) Duta Besar Rusia untuk Zimbabwe, Nikolay Krasilnikov, baru-baru ini menyatakan bahwa kemungkinan perjalanan bebas visa antara kedua negara sedang dalam proses pembahasan. 

Ia menjelaskan bahwa perjanjian itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah individu yang bepergian antara Rusia dan Zimbabwe.

Perjanjian tersebut dijadwalkan ditandatangani antara 5 hingga 7 November di Moskow di sela-sela pertemuan bilateral Komisi Antarpemerintah.

Zimbabwe menunjukkan ketertarikan untuk menarik wisatawan Rusia dengan memanfaatkan infrastruktur pariwisata yang ada, terutama di kawasan Air Terjun Victoria. Industri pariwisata Zimbabwe secara tradisional bergantung pada pengunjung dari Amerika Serikat (AS), Eropa, Australia, dan beberapa negara Afrika, seperti Afrika Selatan.

Dalam upaya untuk memulihkan bisnis pariwisata, Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa meluncurkan strategi pertumbuhan dan pemulihan pariwisata akibat wabah Covid pada 2020. Zimbabwe mematok target membangun industri pariwisata senilai USD 5 miliar dalam waktu satu tahun.

Dan pada bulan Juli, Otoritas Pariwisata Zimbabwe menerima kunjungan dari rombongan Rusia yang dipimpin oleh Daria Falovskaya, seorang spesialis pasar di Integrity Promotion Group.

Falovskaya menekankan potensi pasar Rusia yang belum dimanfaatkan dalam sektor pariwisata, mencatat bahwa meskipun jumlah perjalanan internasional dari Rusia meningkat, hanya sedikit warga Rusia yang telah bepergian ke luar negeri.

Hubungan Zimbabwe dan Rusia juga sedang mesra. Belum lama ini, Mnangagwa bahkan menyebut Rusia sebagai sekutu utama Zimbabwe.