Pesona Wisata Kuliner Malam Turap Siak Yang Kini Kian Meredup
RIAU24.COM - Siak-
Kabupaten Siak yang dikenal dengan keindahan kotanya serta dengan berbagai macam destinasi wisata yang cukup digandrungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara dan salah satu yang pernah menjadi primadona yakni wisata kuliner malam tepian sungai Siak atau yang sering disebut Turap, yang terletak di Kampung Tempat Kecamatan Siak, tepatnya di tepian sungai Siak yang Nyatanya kini tempat tersebut terlihat meredup.
Hal tersebut dilihat dari, sepinya pengunjung wisata kini yang sangat berbeda dengan dulunya ,untuk sekedar menghabiskan waktu liburan mereka sambil menikmati berbagai kuliner yang ada di Siak sembari menikmati udara sejuk serta keindahan sungai Siak.
Kini tempat wisata kuliner turap tersebut juga terlihat kosong, sebagai tempat jualan ( kedai )juga terlihat tutup.
Menurut AN (45) Salah seorang pedagang yang berjualan di turap tersebut menuturkan, sekarang omset penjualannya menurut sangat drastis bahkan Sekarang terkadang tidak ada orang yang pengunjung yang datang.
"Sangat sepi dan sangat turun omsetnya,dalam sehari saja kadang tidak ada transaksi jual beli,bahkan sekarang modal saja saya sudah habis"terangnya. Senin (30/09/2024).
Bahkan dikatakan oleh AN lebih lanjut, dirinya sekarang terpaksa sering membuang bahan baku jualannya dikarenakan busuk dan basi, sehingga menambah beban modal yang lebih namun tidak sesuai dengan pemasukan.
"Saya sering buang buang bahan jualan, terlebih buah buahan yang tidak laku terpaksa harus dibuang dan diganti yang baru ,padahal tidak ada jual beli"tambahannya.
Untuk perlu diketahui, wisata kuliner turap dulunya setiap hari tak sepi dari pengunjung, terlebih pada saat malam hari para pengunjung biasanya semakin ramai, apalagi pada saat hari hari libur dan Ahir pekan , namun yang berbeda dengan sekarang.Bahkan pada saat hari libur pun sangat sepi.
Melihat hal itu, Para pedagang di sekitaran wisata kuliner turap sangat berharap peran pemerintah dalam upaya untuk membantu kembali bangkitnya tempat wisata kuliner tersebut, tentunya para pedagang juga berharap trobosan dari pemerintah yang nanti ya bisa membantu mereka dalam bergantung hidup dalam mencari nafkah.
Menurut hasil pantauan di lapangan, memang masih terlihat kursi kursi yang masih tertata rapi di sepanjang turap, namun banyak juga kios kios yang kosong sekarang, dan hanya beberapa kios kios yang masih membuka dagangan nya padahal sangat disayangkan tempat dan suasana yang indah kini menjadi redup dan tak banyak diminati lagi oleh para wisatawan.(Lin)