RIAU24.COM - Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kebohongan terang-terangan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Jumat.

“Netanyahu melanjutkan serangkaian kebohongan terang-terangan dan meningkatkan ancamannya terhadap orang-orang di wilayah tersebut, sementara memperluas lingkaran kejahatannya untuk memasukkan orang-orang kami di Lebanon," kata sebuah pernyataan dari kelompok Palestina.

Delegasi yang mewakili Lebanon, Iran, Palestina, dan lainnya keluar dari ruangan saat Netanyahu naik mimbar untuk pidatonya, di mana dia menghancurkan harapan untuk gencatan senjata 21 hari dalam serangan terhadap Hizbullah yang diusulkan oleh Prancis dan AS.

Menjelang peringatan satu tahun perang Israel-Hamas, ratusan orang tewas dalam serangan Israel di kubu Hizbullah di Lebanon pekan ini.

Hamas menuduh Netanyahu mengulangi kebohongan yang sama yang dia gunakan untuk membenarkan kampanye pemusnahan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata di Gaza dan klaim palsu tentang serangan kelompok itu pada 7 Oktober yang memicu perang.

“Netanyahu bersikeras memperluas agresi terhadap orang-orang di kawasan itu dan melanjutkan kejahatan brutalnya, didukung oleh kebijakan kriminal AS yang memberikan perlindungan politik dan militer untuk kejahatan ini", kata pernyataan itu.