Menu

Wanita Ini Turunkan Hipertensi-Kolesterol Tinggi dengan Jalan Kaki, Begini Tipsnya

Devi 27 Sep 2024, 17:46
Wanita Ini Turunkan Hipertensi-Kolesterol Tinggi dengan Jalan Kaki, Begini Tipsnya
Wanita Ini Turunkan Hipertensi-Kolesterol Tinggi dengan Jalan Kaki, Begini Tipsnya

RIAU24.COM - Jessica Miller, wanita di Connecticut, Amerika Serikat, mengaku berhasil menurunkan tekanan darah dan kolesterol yang tinggi dengan berjalan kaki. Miller bercerita kondisi kesehatannya sempat memburuk pada akhir 2021.
"Tidak ada hasil yang baik. Kolesterol saya buruk. Tekanan darah saya buruk. Saya perlu menurunkan berat badan," terang dia yang dikutip dari TODAY.

Miller pun memeriksakan kondisi kesehatannya itu ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, dokter memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterolnya yang tinggi.

Namun, Miller menolak untuk minum obat. Ia beralasan sering lupa untuk minum obat secara teratur.

Dokter pun menyarankan untuk lebih rajin berolahraga dan hasilnya memuaskan. Ia berhasil menurunkan berat badan hingga 11 kg,

Tak hanya itu, tekanan darah dan kadar kolesterolnya menurun secara signifikan. Apa saja tips sehat yang dijalani Miller?

Jalan 10.000 Langkah per hari

Selama proses tersebut, Miller berusaha mencapai 10.000 langkah per hari. Sebab, selama ini wanita 44 tahun yang bekerja sebagai guru virtual lebih banyak duduk sepanjang hari.

"Sekarang, saya berjalan sebanyak yang dibutuhkan, misalnya untuk berpindah dari meja ke mesin kopi," kata Miller.

Namun, sejauh ini Miller tidak pernah menghitung langkahnya per hari. Ia menghitungnya melalui durasi berjalannya, mulai dari 10 menit, 15 menit, dan terus bertambah hingga 20 menit.

Biasanya, Miller mulai menghitung waktunya sejak bangun tidur pukul 05.00 atau 05.30. Ia bisa melakukan rutinitasnya sambil berjalan, termasuk membaca buku dan mendengarkan buku audio.

"Jika saya ingin mendengar apa saja yang ada di dalam buku itu, saya harus berjalan untuk mendengarkannya," ujarnya.

Saat memasuki musim dingin, Miller tetap berjalan kaki di dalam ruangan seperti di mal. Jika tidak memiliki waktu saat pagi, ia akan jalan kaki lebih banyak saat sore maupun malam hari.

"Sekarang, jika saya berjalan ke suatu tempat, saya harus berjalan kaki. Itu yang memaksa saya untuk berjalan lebih banyak," beber Miller.

Batasi Konsumsi Kafein

Selain jalan kaki, Miller juga mulai membatasi asupan kafeinnya. Ia mengaku dalam sehari dapat menghabiskan hingga 20 cangkir kopi sepanjang sore dan malam.

Secara bertahap, ia mulai mengurangi kopi menjadi sekitar dua cangkir sehari. Miller harus melakukannya secara perlahan, karena bisa membuatnya pusing.

Jadi, Miller akan mencampur kopi biasa dengan kopi tanpa kafein dengan perbandingan 50/50.

"Saya harus menipu diri sendiri agar menganggapnya kopi biasa, karena saya tidak bisa merasakan perbedaan rasanya," sambung Miller.

Setelah terbiasa, Miller beralih untuk minum kopi tanpa kafein di sore dan malam. Ia juga lebih memiliki es kopi, sebab saat es mencair kopi yang diminum akan semakin encer.

Miller pun akan minum sebotol air sebelum minum kopi pertama saat pagi. Tips ini akan membantunya minum kopi lebih sedikit.

"Ini adalah sebotol air terburuk yang pernah ada, tetapi ini membantu karena saya tidak merasa perlu menghabiskan seluruh cangkir kopi dengan sangat cepat. Ketika saya minum air terlebih dahulu, saya tidak terlalu haus," jelasnya.

Miller juga mulai berhenti mengkonsumsi soda dan alkohol. Menurutnya, alkohol dapat mengganggu tidurnya sekaligus mengurangi asupan gula dan kalori.

"Ini semua tidak membantu saya mengatasi stres. Lebih mudah minum air dan berjalan-jalan," tuturnya. ***