Menu

Junta Myanmar Undang Kelompok Bersenjata untuk Berhenti Berperang, Mulai Pembicaraan untuk Perdamaian

Amastya 27 Sep 2024, 14:38
Militer menggulingkan pemerintahan sipil terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021, memicu protes massal yang disambut dengan tindakan keras brutal /Reuters
Militer menggulingkan pemerintahan sipil terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021, memicu protes massal yang disambut dengan tindakan keras brutal /Reuters

Lebih dari 5.700 warga sipil telah tewas dan lebih dari 20.000 ditangkap dalam tindakan keras militer sejak 2021, demikian menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok pemantau lokal.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan pekan lalu bahwa Myanmar terjun ke dalam jurang hak asasi manusia, merinci penyiksaan mengejutkan yang dilakukan oleh militer terhadap orang-orang dalam tahanannya.

Para tahanan melaporkan dipukuli dengan tiang besi, tongkat bambu dan rantai sepeda motor, dan diteror dengan ular dan serangga.

"Paus Fransiskus telah menawarkan perlindungan di wilayah Vatikan kepada Suu Kyi," kata media Italia pada hari Selasa.

Peraih Nobel perdamaian berusia 79 tahun itu menjalani hukuman penjara 27 tahun atas tuduhan mulai dari korupsi hingga tidak menghormati pembatasan pandemi Covid.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan persidangan tertutupnya adalah palsu yang dirancang untuk mengeluarkannya dari panggung politik.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 345Lihat Semua