Menu

Ledakan Tambang Batu Bara Iran: Jumlah Korban Tewas Naik Menjadi Lebih dari 50 Orang

Amastya 22 Sep 2024, 19:10
Kecelakaan itu disebabkan oleh ledakan gas metana di blok B dan C tambang /net
Kecelakaan itu disebabkan oleh ledakan gas metana di blok B dan C tambang /net

RIAU24.COM - Lebih dari 50 orang tewas dan banyak lainnya terluka menyusul ledakan gas di sebuah tambang batu bara di Provinsi Khorasan Selatan, Iran, media pemerintah melaporkan pada hari Minggu (22 September).

Sebelumnya, 19 orang dilaporkan tewas dalam ledakan Sabtu malam.

“Jumlah pekerja yang tewas meningkat menjadi 51 dan jumlah yang terluka meningkat menjadi 20 dalam ledakan di tambang Tabas,” kantor berita resmi IRNA melaporkan.

Apa yang menyebabkan kecelakaan itu?

Kecelakaan itu disebabkan oleh ledakan gas metana di blok B dan C tambang yang dijalankan oleh perusahaan Madanjoo.

Jumlah total pekerja di blok pada saat ledakan adalah 69, media pemerintah melaporkan lebih lanjut.

Sebanyak 20 orang terluka dan lebih dari 20 lainnya hilang setelah insiden itu.

TV pemerintah menyiarkan rekaman ambulans dan helikopter yang tiba di lokasi kejadian untuk mengangkut yang terluka ke rumah sakit.

Presiden berbelasungkawa hilangnya nyawa dalam ledakan

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

“Saya berbicara dengan para menteri dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menindaklanjuti,” kata Pezeshkian dalam komentar yang disiarkan televisi.

“Wakil presiden pertamanya, Mohammad Reza Aref, berbicara dengan anggota kabinet untuk memastikan tindak lanjut darurat dan dukungan bagi para korban dan keluarga mereka,” kata IRNA.

Bulan Sabit Merah Iran mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di tambang, di mana beberapa pekerja tetap terjebak.

Tetapi akumulasi gas di tambang telah membuat operasi pencarian menjadi sulit, jaksa penuntut setempat Ali Nesaei dikutip oleh IRNA.

“Saat ini, prioritasnya adalah memberikan bantuan kepada yang terluka dan menarik orang-orang dari bawah puing-puing,” kata Nesaei.

(***)