Menu

Usai Israel Sabotase Pager-Walkie Talkie di Beirut, Netanyahu Ogah Hadir di Sidang PBB

Zuratul 21 Sep 2024, 16:14
Usai Israel Bikin Gaduh di Beirut, Netanyahu Ogah Hadir di Sidang PBB. (X/Foto)
Usai Israel Bikin Gaduh di Beirut, Netanyahu Ogah Hadir di Sidang PBB. (X/Foto)

RIAU24.COM -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda rencana perjalanan ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Majelis Umum PBB di New York minggu depan.

Netanyahu awalnya dijadwalkan tiba pada Selasa (24/9), hari pertama pertemuan tingkat tinggi PBB di Kota New York.

Danon mengatakan bahwa perjalanan itu akan ditunda. 

Menurutnya, perkembangan di dalam negeri dapat menentukan jadwal perjalanan Netanyahu.

"Dia tidak akan tiba pada hari Selasa seperti yang dijadwalkan. Kami perlu menunda sekarang, dan kami akan mengikuti apa yang terjadi di Israel," kata Danon kepada wartawan di markas besar PBB di New York, dikutip dari CNN.

Danon menyebut Netanyahu mungkin tidak datang sama sekali dalam sidang tersebut.

"Kita akan tahu kapan dia akan datang atau apakah dia akan datang."

Sebelumnya pada hari Jumat, kantor Netanyahu mengatakan bahwa penerbangan perdana menteri ke New York akan ditunda satu hari. 

Dia akan berpidato di Majelis Umum PBB minggu depan.

Sementara itu dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (20/9), utusan Lebanon dan Israel bentrok, menyusul serangkaian serangan Israel di Lebanon yang menargetkan kelompok militan Hizbullah.

Berbicara di dewan, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib memperingatkan bahwa tidak seorang pun di dunia akan aman setelah ledakan pager dan walkie-talkie di negaranya. 

"Jika serangan teroris ini tidak dikecam oleh dewan Anda dan jika Anda tidak menyebutkan nama pelakunya, jika Anda tidak menghalangi pelakunya, mengutuknya, dan memaksanya untuk menghentikan agresi semacam itu, kredibilitas dewan hukum internasional dan hukum hak asasi manusia ini dipertaruhkan," katanya.

Setidaknya 37 orang tewas dalam serangan minggu ini yang menargetkan perangkat komunikasi yang dimiliki oleh anggota Hizbullah, termasuk beberapa anak-anak, dan lebih dari 3.000 orang terluka.

(***)