Ramai Pria di China Resign Kerja, Pilih Jadi 'Bapak Rumah Tangga'
Pria 37 tahun itu menyesuaikan jam kerjanya agar 80 persen waktunya dapat digunakan untuk putrinya yang berusia tujuh tahun dan putranya berusia lima tahun. Dengan waktunya itu, ia bisa mengajak keduanya berkemah, berkuda, bersepeda, dan mendaki gunung.
"Dalam hal metode pendidikan, dorongan, cara membangun rasa percaya diri, mengembangkan keterampilan mereka, kemandirian mereka dalam hidup, saya memberikan mereka hal-hal yang tidak mereka pelajari di sekolah atau dari orang dewasa lainnya," terrang Chang.
Namun, banyak ayah rumah tangga yang melaporkan penolakan dari keluarga mereka. Salah satunya dialami Xu Xiaolin (34) dari Xiamen, China timur.
Ia telah menjadi ayah rumah tangga sejak perusahaan tempatnya bekerja itu bangkrut.
"Pada awalnya, orang tua dan kakek-nenek saya sering 'Anda harus bekerja'," beber Xu.
"Tetangga yang lebih tua juga kadang berkomentar kepada mereka. Itu mengganggu mereka, hingga menekan saya," sambungnya.