Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 103 Tahanan di Tengah Meningkatnya Ketegangan Senjata Jarak Jauh
RIAU24.COM - Rusia dan Ukraina pada hari Sabtu (14 September) masing-masing bertukar 103 tahanan dalam kesepakatan pertukaran besar yang ditengahi oleh UEA.
Mengutip kementerian pertahanan Rusia, kantor berita Interfax melaporkan bahwa tentara yang dibebaskan pada hari Sabtu ditangkap dari wilayah Kursk, ketika pejuang Ukraina masuk ke wilayah Rusia bulan lalu.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan negara-negara NATO tentang masalah penggunaan rudal serangan jarak jauh oleh Ukraina.
Sementara itu, serangan Rusia meningkat di wilayah Sumy Ukraina pada hari Jumat ketika menghantam daerah itu 84 kali dan meluncurkan serangan di setidaknya 15 lokasi perbatasan, klaim otoritas regional.
Reuters melaporkan bahwa setidaknya dua orang tewas dalam serangan ini.
Terlepas dari serangan Kursk oleh Ukraina, kemajuan Rusia ke barat semakin cepat ketika anak buah Presiden Vladimir Putin menguasai desa Zhelanne Pershe di wilayah Donetsk.
Rusia mengancam akan menghancurkan Kyiv
Pejabat keamanan senior Rusia dan mantan presiden Dmitry Medvedev pada hari Sabtu memperingatkan bahwa negaranya dapat menghancurkan ibu kota Kyiv sebagai tanggapan atas penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina.
Dia menambahkan bahwa Rusia akan menggunakan senjata non-nuklir dalam serangan itu meskipun mereka memiliki 'alasan formal untuk menggunakan senjata nuklir sejak serangan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia.'
Pejabat itu memperingatkan bahwa Moskow akan mengubah Kyiv menjadi tempat lebur raksasa jika kesabaran Putin habis.
(***)