Menu

Perang Gaza: Kepala Unit Intelijen Israel Berhenti Karena Kegagalan 7 Oktober

Amastya 13 Sep 2024, 19:23
Tentara militer Israel di Jalur Gaza /Reuters
Tentara militer Israel di Jalur Gaza /Reuters

RIAU24.COM Militer Israel mengatakan pada Kamis (12 September) bahwa kepala unit intelijen elit mengajukan pengunduran dirinya atas kegagalan untuk mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

"Komandan unit 8200, (Brigadir Jenderal) Yossi Sariel, telah memberi tahu komandan dan bawahannya tentang niatnya untuk mengakhiri posisinya," kata tentara dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa Sariel akan segera mengakhiri perannya.

Kepala intelijen yang mengundurkan diri meminta pengampunan

Pada hari Kamis, media Israel menyiarkan salinan surat pengunduran diri Sariel di mana dia meminta pengampunan karena tidak memenuhi misi yang dipercayakan kepada timnya pada 7 Oktober.

Pengunduran diri Sariel terjadi setelah Mayor Jenderal Aharon Haliva mengundurkan diri sebagai komandan Direktorat Intelijen Militer pada bulan April.

Pada saat itu, tentara mengatakan Haliva telah meminta untuk dibebaskan dari tugasnya atas kegagalan direktorat untuk menggagalkan serangan Hamas.

Unit 8200

“Unit 8200 yang bergengsi dan rahasia bertanggung jawab untuk memecahkan kode dan menganalisis intersepsi dan intelijen sinyal lainnya,” kata sebuah laporan oleh kantor berita AFP.

Pada bulan Juni, penyiar publik Kan mengungkapkan keberadaan ringkasan intelijen yang disiapkan oleh Unit 8200 pada September 2023 yang memperingatkan pejabat militer tentang persiapan Hamas untuk serangan itu.

Dokumen unit itu mencakup rincian pejuang elit Hamas yang dilatih untuk penyanderaan dan rencana penggerebekan terhadap posisi militer dan komunitas Israel di Israel selatan.

(***)