Telegram Mulai Memoderasi Obrolan Pribadi, Hapus Fitur yang Digunakan oleh Penyalahguna
RIAU24.COM - Beberapa minggu setelah pendiri Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis, aplikasi perpesanan akhirnya menganggap serius moderasi konten.
Pada hari Jumat (6 September), aplikasi tersebut menghapus beberapa fitur yang diduga digunakan oleh pelaku kekerasan.
Baca juga: Jalani Hukuman Seumur Hidup, Australia Klaim Indonesia Setuju Pulangkan Sisa Geng Narkoba Bali Nine
Durov juga mengakui bahwa 0,001 persen pengguna bertanggung jawab untuk menciptakan citra buruk dari seluruh platform.
"Itu sebabnya tahun ini kami berkomitmen untuk mengubah moderasi di Telegram dari area kritik menjadi salah satu pujian," tulisnya.
Baca juga: Pembaruan Krisis Asia Barat: Serangan Israel Tewaskan 19 Orang di Gaza, 11 Orang di Beirut
Durov ditempatkan di bawah penyelidikan formal di Prancis atas dugaan penipuan dan kejahatan di Telegram.
Sebelumnya, dia diinterogasi oleh pihak berwenang selama empat hari sebelum dibebaskan dengan jaminan.