Telegram Mulai Memoderasi Obrolan Pribadi, Hapus Fitur yang Digunakan oleh Penyalahguna
RIAU24.COM - Beberapa minggu setelah pendiri Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis, aplikasi perpesanan akhirnya menganggap serius moderasi konten.
Pada hari Jumat (6 September), aplikasi tersebut menghapus beberapa fitur yang diduga digunakan oleh pelaku kekerasan.
Durov juga mengakui bahwa 0,001 persen pengguna bertanggung jawab untuk menciptakan citra buruk dari seluruh platform.
"Itu sebabnya tahun ini kami berkomitmen untuk mengubah moderasi di Telegram dari area kritik menjadi salah satu pujian," tulisnya.
Baca juga: UNRWA: Satu Anak Tewas Setiap Jam di Gaza
Durov ditempatkan di bawah penyelidikan formal di Prancis atas dugaan penipuan dan kejahatan di Telegram.
Sebelumnya, dia diinterogasi oleh pihak berwenang selama empat hari sebelum dibebaskan dengan jaminan.