Jadi Relawan di Gaza, Perawat Wanita Ditangkap Otoritas Prancis
RIAU24.COM - Prancis hari Kamis (5/9) menangkap lalu membebaskan seorang perawat wanita Imane Maarifi yang menghabiskan 15 hari menjadi relawan medis di Jalur Gaza.
Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Imane Maarifi ditangkap otoritas Prancis usai mengikuti demonstrasi pro-Palestina guna membagikan kesaksiannya mengenai situasi di Jalur Gaza.
Pengacara Rafik Chekkat, selaku pendiri platform Islamofobia mengatakan, Maarifi ditangkap pada Kamis (5/9) pagi di rumahnya.
Dengan marah ia mengkritik pemerintah karena menangkap Maarifi di saat tentara Prancis yang bertempur membantu Israel di Gaza justru 'menikmati impunitas total'.
Maarifi menjadi petugas medis sukarelawan selama 15 hari di rumah sakit Eropa di Khan Younis.
Setelah kembali ke Prancis, ia ikut berdemonstrasi mendukung perjuangan Palestina sambil membagikan pengalamannya membantu warga Gaza.
Maarifi vokal menuntut gencatan senjata segera tercapai di Jalur Gaza. Dia juga menyerukan boikot produk perusahaan yang bekerja sama maupun mendukung Israel.
Maarifi vokal menuntut gencatan senjata segera tercapai di Jalur Gaza. Dia juga menyerukan boikot produk perusahaan yang bekerja sama maupun mendukung Israel.
Penangkapan Maarifi sendiri tidak berlangsung lama. Anggota parlemen dari Partai La France Insoumise (LFI) Thomas Portes mengatakan, Maarifi kini telah dibebaskan.
"Menggeledah rumah di hadapan keluarga jelas merupakan upaya mengintimidasi suara-suara yang mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata segera," tulisnya di X.