Menu

Perang Gaza: Hamas Desak AS Untuk Berikan Tekanan Nyata pada Israel Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata

Amastya 6 Sep 2024, 18:40
Perang Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober tahun lalu /Reuters
Perang Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober tahun lalu /Reuters

RIAU24.COM - Kelompok militan Palestina Hamas pada Kamis (5 September) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memberikan tekanan nyata pada Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dalam perang Gaza yang sedang berlangsung yang dimulai pada 7 Oktober tahun lalu.

Kedua belah pihak telah saling menyalahkan atas pembicaraan yang terhenti untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera ketika Netanyahu menghadapi tekanan untuk menyegel kesepakatan menyusul kematian enam tawanan Gaza.

Sebuah laporan oleh kantor berita AFP Jumat pagi mengatakan bahwa negosiator utama Hamas yang berbasis di Qatar Khalil al-Hayya menyerukan AS untuk memberikan tekanan nyata pada Netanyahu dan pemerintahnya dan meninggalkan bias buta mereka terhadap Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang sedang dibuat. Berbicara kepada media Amerika, Perdana Menteri Netanyahu mengatakan, "Sayangnya, ini tidak dekat tetapi kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membawa mereka ke titik di mana mereka membuat kesepakatan."

Dia bersikeras bahwa Israel harus mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza untuk mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.

Hamas, sementara itu, menuntut penarikan penuh Israel dari daerah itu dan pada hari Kamis mengatakan posisi Netanyahu bertujuan untuk menggagalkan pencapaian kesepakatan.

Hamas juga mengatakan bahwa kesepakatan baru tidak perlu karena menyetujui gencatan senjata yang digariskan oleh Biden beberapa bulan lalu.

"Kami memperingatkan agar tidak jatuh ke dalam perangkap Netanyahu yang menggunakan negosiasi untuk memperpanjang agresi terhadap rakyat kami," kata kelompok militan Palestina itu dalam sebuah pernyataan.

AFP melaporkan bahwa pada protes Israel di beberapa kota minggu ini, para pengkritik Netanyahu menyalahkannya atas kematian sandera, dengan mengatakan dia telah menolak untuk membuat konsesi yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Mediator utama Qatar mengatakan bahwa pendekatan Israel didasarkan pada upaya untuk memalsukan fakta dan menyesatkan opini publik dunia dengan mengulangi kebohongan.

(***)