Pengamat Ini Sebut Pendukung Anies Masih Marah, Dipilkada Nilai Kubu yang Menjegal Tak Akan Dipilih
RIAU24.COM -Langkah Anies Baswedan mejau dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024 gagal.
Hal ini disebabkan karena tak ada kendaraan piolitik yang berani mengusungnya.
Namun, Anies yang mempunyai kuantitasi pendukung yang loyal diprediksi akan didekati oleh tiga kubu pasangan calon atau paslon yang bersaing.
Pakar Politik Adi Prayitno menganalisa pemilih loyal Anies sepertinya tak akan memilih paslon dan partai politik yang terindikasi menghalang-halangi.
Adi merujuk pada media sosial, pemilih loyal Anies dinilai hingga saat ini masih marah karena figur jagoannya gagal berlayar.
Apalagi, Anies digambarkan seperti ditinggalkan sehingga tak dapat tiket.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pilihan pendukung Anies di Pilkada DKI.
Pertama, pemilih Anies melihat sejauh mana gesture politik figur idolanya itu dalam menjalin kedekatan atau chemistry dengan salah satu paslon.
Faktor kedua yaitu pemilih Anies akan melihat paslon yang punya komitmen serius melanjutkan legitimasi politik. Artinya, paslon yang ingin meneruskan program Anies saat jadi Gubernur akan dilirik para pemilihnya.
"Siapa pun calonnya kalau dia ingin melanjutkan program mercusuar Anies, sepertinya pemilih Anies akan condong ke sana," kata bos Parameter Politik Indonesia (PPI) itu.
Dalam dinamikanya, Anies gagal berlayar di Pilgub Jakarta 2024. Saat masa pendataran, ada tiga pasangan yang mendaftar jadi bakal cagub dan cawagub Jakarta.
Ketiga pasangan itu yakni Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Lalu, ada PDIP yang mengusung duet kadernya yakni Pramono Anung-Rano Karno. Kemudian, pasangan lainnya dari jalur perseorangan yaitu Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
(***)