Menu

Para Ilmuwan Membuat Jam Nuklir Pertama di Dunia, Sebut Ketepatan Waktu yang Sangat Akurat

Amastya 5 Sep 2024, 20:56
Gambar representatif Jam Nuklir /net
Gambar representatif Jam Nuklir /net

RIAU24.COM Jam nuklir pertama di dunia kemungkinan akan mulai berdetak segera setelah para ilmuwan di JILA, sebuah lembaga gabungan dari University of Colorado Boulder dan National Institute of Standards and Technology (NIST) berhasil memecahkan cara kerja semua komponen yang diperlukan untuk membangunnya.

Jam atom menggunakan getaran yang dibuat dari atom untuk mengukur waktu dan di sisi lain, sinyal dari inti atom digunakan untuk penunjuk waktu oleh jam nuklir.

Saat ini, metode yang paling tepat untuk mengukur waktu adalah dalam jam atom. Jam ini mengoordinasikan zona waktu internasional dan membantu menyinkronkan transaksi keuangan dan internet.

Dalam kehidupan sehari-hari, ketepatan jam atom mungkin tidak berperan, tetapi digunakan untuk hal-hal seperti sistem penentuan posisi global (GPS), komunikasi digital, dan kecepatan internet.

Jam nuklir diharapkan mengukur waktu dengan presisi yang jauh lebih tinggi dengan menggunakan lompatan energi dari inti atom.

"Tingkat energi jam nuklir digabungkan erat dengan gaya kuat dalam inti, sementara jam atom terutama bergantung pada gaya elektromagnetik," kata Chuankun Zhang, seorang fisikawan di JILA, saat berbicara kepada Interesting Engineering.

"Dengan demikian, perbandingan jam nuklir-atom dapat memberikan tes sensitif untuk fisika dasar," tambahnya.

Membangun jam nuklir pertama di dunia

Jam nuklir belum dirakit oleh para peneliti, tetapi mereka telah mengumpulkan semua komponen yang diperlukan untuk membangunnya.

"Kami berhasil meningkatkan akurasi pengukuran ini hingga satu juta kali lipat dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya," kata Zhang.

"Ini memungkinkan kita untuk menyelesaikan sublevel energi kuantum dari transisi nuklir ini untuk pertama kalinya," tambahnya.

Berbicara tentang kapan jam akan siap, dia berkata, "Kami sedang bekerja untuk meningkatkan resolusi spektroskopi lebih lanjut dan mengevaluasi pergeseran sistematis transisi sehingga kami bisa mendapatkan akurasi jam yang lebih baik ketika kami mulai mengoperasikannya sebagai jam."

"Pada dasarnya, kami memiliki semua bagian untuk jam nuklir yang sudah didemonstrasikan di laboratorium. Kami belum menggunakannya untuk operasi jam yang sebenarnya, tetapi tidak ada kesulitan teknis dalam membangunnya setiap hari sekarang," tambahnya.

"Kita dapat menyelidiki transisi nuklir dalam sistem solid-state, yang akan memungkinkan kita untuk membangun jam yang jauh lebih sederhana daripada jam atom saat ini tanpa memerlukan teknologi seperti vakum ultratinggi, pendinginan laser, dan perangkap, dll.," kata Zhang.

(***)