Menu

China Beri Peringatan Wanita Cantik dan Pria Tampan Dapat Mengubah Siswa Menjadi Mata-mata

Amastya 5 Sep 2024, 20:48
Bendera Tiongkok /Reuters
Bendera Tiongkok /Reuters

RIAU24.COM Agen mata-mata terkemuka China telah memperingatkan para siswa, yang memiliki akses ke data sensitif, untuk tetap berhati-hati terhadap pria tampan dan wanita cantik yang mungkin memalsukan perasaan mereka dan membuat mereka terlibat dalam memata-matai entitas asing sambil membahayakan keamanan nasional.

Kementerian Keamanan Negara China pada hari Rabu (4 September) merilis akun media sosial WeChat publik yang memperingatkan para siswa, yang diyakini kemungkinan akan dimanipulasi dengan berbagai cara dan memberikan semacam informasi sensitif.

Kementerian mengatakan bahwa departemen keamanan negara telah menemukan bukti personel dari organisasi intelijen dan mereka yang merupakan bagian dari spionase asing yang menargetkan siswa muda, merayu mereka dan mendapatkan akses ke data sensitif.

"Mereka memanfaatkan karakteristik keingintahuan dan kemauan siswa muda yang kuat untuk mencoba hal-hal baru," kata sebuah pernyataan.

Tindakan keras Tiongkok terhadap ancaman mata-mata

Pihak berwenang Tiongkok telah menindak hal-hal yang tampaknya sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya dan mengeluarkan beberapa peringatan kepada warganya dan juga telah mempublikasikan kasus-kasus mata-mata yang telah diungkap oleh pemerintah.

Badan tersebut telah menyatakan bahwa mereka yang bekerja untuk badan intelijen asing telah menargetkan para mahasiswa khususnya yang memiliki akses ke data penelitian ilmiah yang diklasifikasikan dan sensitif.

Orang-orang ini telah mendekati para siswa yang menyamar sebagai sarjana universitas, karyawan lembaga penelitian ilmiah dan perusahaan konsultan, kata lembaga tersebut.

“Orang-orang ini telah memikat siswa muda dengan peluang paruh waktu bergaji tinggi atas nama riset pasar, pertukaran akademik," katanya lebih lanjut.

Badan itu mengatakan bahwa begitu siswa menyatakan minat mereka, badan intelijen asing memberi mereka apa yang disebut pelatihan dan bimbingan gratis melalui konferensi video, telepon atau media sosial.

Badan tersebut mengatakan bahwa agen-agen ini juga mendekat dengan menyamar sebagai pria tampan dan wanita cantik yang intim dan perhatian, menyeret siswa muda ke dalam perangkap cinta dengan perasaan palsu.

"Mereka menunjukkan kepedulian dalam kehidupan sehari-hari, menawarkan bantuan dan memecahkan masalah, mendapatkan kepercayaan siswa," lembaga itu memperingatkan.

"Beberapa bahkan berpura-pura menjadi 'pria tampan' atau 'wanita cantik' yang penuh kasih sayang, menjebak siswa muda dalam hubungan romantis palsu," tambahnya.

Akhirnya, para perekrut mulai memanipulasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan ilegal yang lebih terselubung, seperti memotret area militer yang sensitif, baca postingan itu.

(***)