Menu

Konflik Israel-Hamas: Pemimpin Oposisi Lapid Tuduh Netanyahu Menginginkan Perang Selamanya

Amastya 4 Sep 2024, 20:53
Perdana Menteri pertahanan Yair Lapid (kanan) mengucapkan selamat kepada mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu (kiri) setelah hasil pemilu baru-baru ini /Reuters
Perdana Menteri pertahanan Yair Lapid (kanan) mengucapkan selamat kepada mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu (kiri) setelah hasil pemilu baru-baru ini /Reuters

RIAU24.COM - Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengklaim bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menginginkan 'perang selamanya' karena perdana menteri menolak untuk bergeming pada posisinya untuk mencapai kompromi pada kesepakatan gencatan senjata sandera dengan Hamas.

Berbicara kepada anggota partainya selama pertemuan faksi di Knesset, Lapid mengatakan Netanyahu berbicara begitu banyak tentang Koridor Philadelphi sehingga semua orang lupa apa yang dia katakan tiga kali.

"Dia (Netanyahu) berkata: 'Perang tidak boleh berakhir,'" Kata Lapid.

"Apa yang dikatakan Netanyahu, apa yang kabinetnya katakan kepada kita, adalah bahwa kita berada dalam versi baru Lebanon. Kami membutuhkan waktu 18 tahun untuk meninggalkan Lebanon [dan] mereka menawarkan hal yang sama kepada kami: bertahun-tahun perang, bertahun-tahun krisis ekonomi, bertahun-tahun kehancuran dan ketakutan dan kekerasan. Inilah yang ditawarkan pemerintah kepada kami. Perang yang akan terus berlanjut. Perang selamanya yang telah dan tidak akan pernah memiliki tanggal akhir," jelasnya.

Lapid mengatakan pemerintahan Netanyahu lebih memilih perang karena mereka tidak ingin kehilangan kekuasaan mereka dan bahwa mereka tidak tahu bagaimana membuat ekonomi kembali ke jalurnya.

"Kami memiliki tugas besar di depan kami. Membentuk koalisi regional dengan Saudi dan Amerika melawan ancaman Iran. Kembalikan ekonomi ke jalurnya sebelum jatuh. Untuk membangun kembali tentara dalam menghadapi ancaman yang kita hadapi," tambahnya.

Halaman: 12Lihat Semua