Miris! Guru Besar FK Undip Klaim Tidak Ada yang Lakukan Perundungan Pada dr Aulia Meninggal
RIAU24.COM -Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Zaenal Muttaqien mengklaim tidak ada perundungan (bullying) yang dilakukan senior terhadap mahasiswi PPDS Anestesi Undip dokter Aulia Risma Lestari.
Menurutnya, hal ini berdasarkan rekaman suara dokter Aulia sebelum meninggal.
"Tidak ditemukan terkait juga dari data bukti rekaman suara yang bersangkutan saat menjelang sakit, menderita sakit semuanya tidak ada satupun kata yang mengatakan, menuduh atau bukti bahwa itu suatu bentuk perundungan, yang kita sebut perundungan dari individu kepada individu, dari senior kepada junior," kata Zaenal dikutip dari CNN Indonesia TV, Selasa (3/9).
Ia mengklaim dari rekaman suara, dokter Aulia hanya mengeluhkan beban kerja yang diterima.
Zaenal mengatakan dokter Aulia tak menyebut-nyebut soal perundungan.
"Semua yang disampaikan oleh yang bersangkutan terkait beban kerja yang didapatkan sebagai seorang pelaksana pelayanan di bawah tanggung jawab dokter spesialisnya di Rumah Sakit Kariadi," ujarnya.
Sementara itu, Kemenkes mengungkap ada dugaan pemalakan dalam kasus perundungan berujung kematian dokter Aulia.
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyebut temuan itu didapatkan melalui proses investigasi yang dilakukan Kemenkes.
"Permintaan uang ini berkisar antara Rp20 hingga Rp40 juta per bulan," kata Syahril dalam keterangannya, Minggu (1/9).
Pungutan ini menurut Syahril memberatkan dokter Aulia dan keluarga.
Faktor itu pun diduga yang menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan dengan nilai sebesar itu.
Kemenkes juga telah menghentikan sementara program studi anestesi FK Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang buntut kematian dokter Aulia.
(***)