Menu

Merinding! Penampakan Cacing Pita di Kaki Pasien yang Makan Daging Babi Tak Matang

Devi 2 Sep 2024, 15:37
Merinding! Penampakan Cacing Pita di Kaki Pasien yang Makan Daging Babi Tak Matang
Merinding! Penampakan Cacing Pita di Kaki Pasien yang Makan Daging Babi Tak Matang

RIAU24.COM - Seorang dokter di unit gawat darurat membagikan hasil pemindaian atau CT scan dari seorang pasien di rumah sakit. Pasien yang tak disebutkan namanya itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi daging babi yang kurang matang.
Dokter bernama Dr Sam Ghali bertugas di University of Florida Health Jacksonville menunjukkan hasil CT scan kaki pasien yang dipenuhi infeksi parasit pada otot-ototnya.

Dr Ghali mengatakan ia menggunakan platform untuk mengajarkan para pengikutnya tentang keadaan darurat medis. Ia mengungkapkan bahwa pasien tersebut didiagnosis dengan infeksi parasit yang disebut sistiserkosis.

Sistiserkosis adalah infeksi cacing pita yang menyerang otak, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini disebabkan konsumsi kista larva cacing pita babi atau Taenia solium.

"Manusia terinfeksi T. solium dengan menelan kista yang dapat ditemukan pada daging babi yang kurang matang," jelas Dr Ghali yang dikutip dari laman People.

"Larva itu menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah dan dari sana dapat menyebar ke mana saja di seluruh tubuh," sambungnya.

Sistiserkosis sering menyebar melalui kontak dengan feses manusia yang terinfeksi cacing pita, makanan, air, dan tangan yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabkan benjolan di bawah kulit dan jika menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang, orang yang terinfeksi dapat mengalami sakit kepala dan kejang.

Dr Ghali mengatakan infeksi tersebut muncul pada pemindaian CT sebagai bintik-bintik putih yang umumnya disebut sebagai 'kalsifikasi butiran beras'. Ia menambahkan bahwa setelah 5-12 minggu, kista yang tertelan bahkan dapat berevolusi menjadi cacing pita dewasa.

"Prognosis untuk sistiserkosis umumnya baik, tetapi sayangnya beberapa kasus berakibat fatal. Diperkirakan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia terinfeksi setiap tahun yang mengakibatkan sekitar 50.000 kematian," kata Ghali.

Terkait pengobatannya, bisa melalui berbagai cara. Mulai dari terapi antiparasit, steroid, antiepilepsi atau neurocysticerosis, dan operasi pengangkatan.

"Jadi, hikmah dari cerita ini adalah berusahalah sebaik mungkin untuk menjaga kebersihan. Selalu mencuci tangan dan jangan sekali-kali makan daging babi mentah atau setengah matang," tambahnya. ***