Donald Trump Salahkan Joe Biden dan Kamala Harris Atas Pembunuhan Sandera Gaza
RIAU24.COM - Donald Trump menyalahkan saingan politiknya Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris atas kematian yang tidak masuk akal dari enam sandera yang mayatnya ditemukan di terowongan Hamas di Rafah pada hari Minggu (1 September).
Kandidat presiden dari Partai Republik dalam sebuah posting di saluran media sosialnya Truth Social mengatakan dia berduka atas kematian para sandera.
“Yang mengerikan termasuk warga Amerika yang luar biasa, Hersh Goldberg-Polin, yang dibunuh oleh Hamas,” tulis Donald Trump.
Mantan presiden AS itu mengaitkan kematian para sandera dengan kurangnya kekuatan dan kepemimpinan Amerika.
Dia juga mengatakan bahwa kegagalan Kamerad Kamala Harris dan Joe Biden adalah alasan para sandera terbunuh.
"Mereka memiliki darah di tangan mereka! Sayangnya, ini adalah kurangnya 'Kepemimpinan' yang diwakili Kamala dan Biden yang memungkinkan teroris merenggut nyawa Amerika," tulis Trump.
“Ini terjadi karena mereka hanya peduli tentang Mempersenjatai Departemen Kehakiman melawan Lawan Politik mereka," tambah Trump, referensi yang jelas untuk pertempuran hukumnya sendiri.
"Sama seperti bencana Penarikan Afghanistan yang merenggut 13 nyawa Amerika, keputusan Kamala dan Biden tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi secara langsung bertanggung jawab atas kematian yang tidak perlu yang seharusnya tidak pernah terjadi," katanya, mengecam para pemimpin Demokrat.
Trump lebih lanjut mengklaim bahwa jika dia menjadi presiden teror ini tidak akan pernah terjadi, dan berjanji bahwa itu akan berhenti pada hari saya kembali ke Oval Office.
"Amerika akan Kuat Lagi, dan itu akan membuat Dunia Aman dan Terjamin!" bunyi akhir cuitan Trump.
Sisa-sisa sandera Gaza
Pasukan Pertahanan Israel pada Sabtu (31 Agustus) malam mengumumkan bahwa pasukannya telah menemukan enam mayat di Jalur Gaza.
Mayat-mayat ini, menurut AFP, adalah sandera yang diambil oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober.
“Jenazah ditemukan pada hari Sabtu dari terowongan bawah tanah di daerah Rafah dan secara resmi diidentifikasi di Israel,” kata militer Israel.
Korban tewas diidentifikasi sebagai Hersh Goldberg-Polin, Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi dan Sersan Utama Ori Danino.
(***)